Mohon tunggu...
Gilang Ade Nugroho
Gilang Ade Nugroho Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang menggunakan platform ini sebagai bahan belajar saya sebagai penulis artikel atau berita dan juga saya akan menyebarkan informasi yang tentunya valid agar dapat dinikmati pembaca berdasarkan fakta.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Bahayanya antara AI dan Manusia di Masa Mendatang

11 Juli 2023   00:31 Diperbarui: 11 Juli 2023   00:51 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : linknet

AI MENGANCAM MANUSIA

Dikenal sebagai "Bapak Kecerdasan Buatan", Geoffrey Hinton, awal Mei lalu menyatakan mundur dari perusahaan raksasa teknologi, yakni Google setelah bekerja lebih dari satu dekade dan menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang AI.

Sebelum meninggalkan perusahaan Google, Geoffrey mengingatkan bahaya kecerdasan buatan atau AI. Dalam wawancaranya dengan CBS News di bulan Maret lalu, ia mengatakan bahwa AI bisa saja menghapus umat manusia dengan kecerdasannya, karena hal itu mungkin saja terjadi.

Geoffrey memprediksikan bahwa AI akan menjadi lebih cerdas daripada manusia dalam rentang 5-20 tahun mendatang. Ia mengaku masih menelitinya, sehingga pendapatnya tersebut mengenai AI dapat mengambil alih pekerjaan manusia bisa saja salah.

Geoffrey bahkan mengungkapkan dia menyesali pekerjaannya dan menyebut bahaya AI chatbots cukup menakutkan. Ia melakukan berbagai penelitian di bidang AI, khususnya terkait Neural Network dan Deep Learning yang menjadi landasan lahirnya teknologi AI semacam ChatGPT.

Neural Network dalam teknologi AI merupakan sistem yang mirip dengan otak manusia dalam belajar dan memproses informasi. Hal ini dapat memungkinkan teknologi AI dapat mempelajari berbagai pengalaman layaknya manusia yang kemudian dikenal sebagai Deep Learning.

Lebih lanjut, Geoffrey khawatir teknologi AI masa depan menimbulkan ancaman bagi umat manusia, karena mereka mempelajari perilaku tak terduga dari data yang dianalisis.

Elon Musk baru baru ini mengungkapkan pendapatnya akan potensi bahaya AI di masa mendatang, karena dapat mengakibatkan kehancuran peradaban. Menurut Elon, bahaya AI lebih besar dibanding desain pesawat yang salah urus atau pemeliharaan juga lebih bahaya dari produksi mobil yang buruk.

"AI memiliki potensi, betapapun kecil kemungkinannya tapi tidak sepele. AI memiliki potensi-potensi kehancuran peradaban," ungkap Elon.

Dikutip dari NYPost, Elon juga mengatakan ketergantungan pada AI dalam melakukan tugas-tugas manusia nampaknya terlihat sepele. Namun lambat laun akan menciptakan manusia yang bahkan lupa cara mengoperasikan mesin dan mengaktifkan AI sejak awal.

Elon mengataan ia mendukung peraturan pemerintah mengenai pembatasan AI meskipun dia sendiri mengakui bahwa diatur itu tidak menyenangkan. Namun karena ia menyadari bahwa ketika AI menjadi pemegang kendali kehidupan manusia, maka sudah sangat terlambat untuk menetapkan peraturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun