Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jack Grealish: Ikon dan Visi Bermain Aston Villa

11 November 2020   19:40 Diperbarui: 12 November 2020   00:39 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain cakap saat memegang bola, Grealish juga jenius kala melakukan gerakan tanpa bola. Kemampuannya untuk menemukan ruang atau bagaimana Ia menggunakan kecepatan untuk berlari mencari ruang bebas tak diragukan lagi. Pasalnya Ia kerap terbebas dari intaian pemain lawan.

Meski begitu, pemilik ban kapten Aston Villa itu juga memiliki kekurangan. Meskipun Ia bergairah saat melakukan counter-pressing, tetapi Ia lemah di zona pertahanan. Kesadaran bertahan di area yang lebih dalam masih kurang, akan tetapi menilik usia yang baru menginjak 25 tahun bukan tak mungkin Ia akan terus mencapai peak performance.

Melihat Grealish Berkembang Tanpa Tekanan Ekspektasi Berlebih

Meskipun Grealish kerap terlihat kalem tatkala mendapat pressure dari lawan. Pemain muda tetaplah tak baik dibebani ekspektasi yang berlebihan sekalipun pemain nomor punggung 10 itu memang tampil apik bersama Aston Villa dan Tim Tiga Singa, Timnas Inggris.

Grealish berhasil mencicipi debutnya sebagai starter bersama tim nasional kala Inggris mengandaskan Wales 3-0 di Wembley Stadium pada laga uji coba internasional, Jumat (9/10) silam. Ia berdebut di starting eleven bersama dua pemain debutan lainnya, Dominic Calvert-Lewin dan Conor Coady.

Kepercayaan itu lantas dibayar lunas oleh Grealish lewat sebiji assist untuk gol Calvert-Lewin. Menurut WhoScored, dalam pertandingan tersebut Grealish mencatatkan umpan akurat sebesar 88%. Ia juga turut terlibat dalam sistem defense dengan membuat satu tekel sukses dan satu sapuan.

Permainannya yang menawan membuat pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, buka suara terkait bagaimana Ia melakukan treatment kepada Grealish sebelum pertandingan. Ia menyebut tak memberi ekspektasi berlebih.

"Kami menyadari itu dan tak memberi tekanan karena ini adalah penampilan keduanya [bersama Timnas Inggris]. Dia bekerja keras sebelumnya sehingga kami memainkannya," pekik Southgate. Seperti dinukil dari Telegraph.

Tak heran, pasca melakukan debutnya sebagai starter bersama Timnas, Grealish kian percaya diri bersama The Villains saat membantai Liverpool 7-2 dengan menyumbang dua gol dan tiga assist. Meski kalah Ia juga tampil trengginas kala tunduk dari Southampton 3-4 dengan mencetak satu gol dan dua assist. Teranyar, Grealish menyumbang satu assist kala mengantar timnya membantai Arsenal 3-0.

Agaknya, keputusan Grealish bertahan di Villa Park bisa dibilang merupakan manuver yang tepat. Mengingat andai saja Ia pindah ke klub yang lebih besar, tak menutup kemungkinan tekanan atau ekspektasi yang diterimanya jauh lebih besar dan hal demikian sedikit banyak akan turut berpengaruh pada permainannya.

Asa Grealish Membangun Villa Park

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun