Menurut whoscored.com, musim ini Kane memiliki 2,3 operan kunci, terbanyak dari pemain lain di posisinya dan menempati urutan sepuluh untuk seluruh pemain. Padahal dua musim kebelakang Kane tidak masuk lima puluh besar sekalipun. Perubahan ini ditegaskan pula oleh pelatihnya sendiri, The special one.
"Dia telah melakukan hal luar biasa dengan setiap pelatih di sini. Cara bermain tim, dia sangat nyaman karena dia bagus di dalam kotak dan juga luar biasa di luar kotak," kata Mourinho. Seperti dinukil dari BBC Sport.
Tak heran bila kemudian, jumlah assist Kane cukup produktif sejauh ini. Ketika banyak striker yang mengandalkan kecepatannya untuk membongkar pertahanan lawan, Kane yang tidak lagi muda makin matang memainkan bola di kedalaman. Salah satu pandit dari BBC Radio sekaligus mantan pemain Everton, Leon Osman, menyatakan kesepakatan atas pandangan Mourinho.
"Begitulah sepak bola tampaknya berjalan, banyak gol dengan striker yang bermain menusuk dan menggunakan kecepatan. Harry Kane tidak memiliki kecepatan yang tinggi jadi mulai turun lebih dalam untuk tidak mementingkan diri sendiri dan menciptakan peluang," ungkap Osman. Seperti dinukil dari BBC Sport.
Meski perannya dirasa berbeda dan mulai beroperasi di kedalaman, Osman meyakini bila produktivitas gol Kane takkan terganggu. Justru dengan fleksibelitasnya, Kane semakin mirip dengan gaya bermain Alan Shearer, striker legendaris Inggris yang bermain di klub kelas dua.
"Perhitungan golnya tidak akan terganggu tetapi dia telah menambahkan lebih banyak pada permainannya. Lihatlah Alan Shearer, dia adalah seorang striker yang sangat dinamis di masa mudanya dan kemudian berubah menjadi striker yang memegang bola dan memberikan umpan silang seraya dia bertambah dewasa," pungkasnya.
Pochettino memang melakukan pekerjaan yang bagus dengan membangun fondasi tim yang kokoh, termasuk menjadikan Kane sebagai striker top level. Namun demikian, seperti kita ketahui bersama, Spurs sudah sangat lama tak merengkuh trofi sejak terakhir kalinya mereka merayakan gelar juara EFL 2008 dan belum memenangkan gelar Liga sejak 1961.
Bisakah Spurs mendapatkan trofi musim ini dengan mengandalkan duo Kane dan Son? Kombinasi Son-Kane telah menciptakan lebih dari separuh gol Spurs sejauh musim ini. Itu bisa jadi masalah bila keduanya dipisahkan.
Bukan hanya riskan tersapih karena salah satunya mengalami cedera, terkena covid-19, atau absen di pertandingan akibat hal lain, namun juga karena kehadiran Gareth Bale yang pada laga melawan Bighton berhasil mencetak gol debutnya yang kedua bersama Spurs. Lantas, adakah kans untuk Bale memisahkan keduanya?
Formula Kemenangan yang Kuat
Sejak kedatangan Jose Mourinho, Spurs menemukan formula kemenangan. Dengan kehadiran Kane-Son di lapangan, Spurs berhasil menggondol 2 poin per laga. Jika salah satunya absen, maka rataan poin tersebut menurun drastis yakni 1,36 poin per laga.