Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dominic Calvert-Lewin Rasa Filippo Inzaghi

27 September 2020   10:50 Diperbarui: 27 September 2020   10:52 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Metro.co.uk.

Tak ada pemain yang mencetak lebih banyak gol di Liga Primer Inggris selain Dominic Calvert-Lewin, terhitung Calvert-Lewin menghimpun 13 gol sejak Everton ditangani Carlo Ancelotti. Uniknya, 12 dari 13 gol selesai dengan satu sentuhan saja -- hingga pekan ketiga Calvert-Lewin telah melakukan gol satu sentuhannya sebanyak 4 kali.

Sejak melakukan debutnya bersama Everton pada Desember 2016 lalu, Calvert-Lewin memang tak pernah menelurkan dua digit gol dalam semusim. Namun kedatangan Don Carletto disisa musim 2019/20 lalu membuat produktifitas golnya meningkat.

Total 8 gol yang dilesatkan pemain berpaspor Inggris itu atas bimbingan langsung Don Carlo disisa musim lalu. Sementara sejauh ini, di musim barunya 2020/21, setidaknya sepanjang tiga pekan awal Calvert-Lewin telah membukukan lima gol.

Lewin bukanlah pemain yang hobi mencetak gol-gol yang akrobatik, justru kesimpelannya dalam bermain berbanding lurus dengan efektifitasnya dalam mencetak gol. Tak ada gol yang dicetak secara spektakuler dari tendangan jarak jauh, melewati banyak lawan, atau gol salto serta gol yang berbau akrobat. Semua dilakukan dengan proses yang amat sederhana: one touch.

Berbicara one touch tentu identik dengan atribut yang dimiliki oleh salah seorang penyerang dari negeri pizza yakni Filippo Inzaghi. Pengaruh Ancelotti di dalam dan di luar lapangan agaknya terlihat jelas di Everton. Di luar lapangan, Ia mampu memperlihatkan instingnya dalam hal merekrut pemain, kedatangan James Rodriguez dan Allan jadi bukti sahih.

Sementara itu di dalam lapangan, Ancelotti berhasil memoles beberapa pemain lama salah satunya Calvert-Lewin. Bahkan Ia mengakuinya secara terang-terangan mengenai hal ini bahwa Calvert-Lewin memang diproyeksikan untuk mendekati level bermain Inzaghi.

"Saya pernah punya striker fantastis seperti Inzaghi yang mencetak 300 gol dan 210 diantaranya dibuat dengan satu sentuhan. Seorang striker harus fokus dalam kotak penalti dan saya pikir Calvert-Lewin sangat paham dengan itu," tukas Ancelotti. Seperti dinukil dari BBC.

"Calvert-Lewin memiliki kecepatan, dia bisa melompat dengan tinggi dan punya kekuatan. Dimana Ia lebih berkembang di dalam kotak penalti," pungkasnya.

Pernyataan senada juga dilontarkan sang pemain, Ancelotti memang menempa finishing yang sering Ia tampilkan (satu sentuhan, read) di pertandingan dalam setiap latihan sehingga Calvert-Lewin tak ubahnya dibentuk untuk menjadi Inzaghi anyar di Inggris.

"Carlo Ancelotti mendukung saya setiap hari untuk melakukan finishing dengan satu sentuhan dalam kotak penalti ke gawang yang kosong. Senang mengetahui apa yang saya kerjakan dalam latihan akhirnya berbuah di lapangan," bebernya.

Ancelotti tiba pada bulan Desember 2019 dan mengklaim bahwa dirinya sudah tertarik sejak lama pada Calvert-Lewin. Dia telah memantau anak muda itu kala masih membesut Napoli. Tak heran bila kemudian, Ancelotti selalu mengandalkan Calvert-Lewin disetiap pertandingan Everton.

Semua telah dijawab secara konkrit oleh sang pemain sendiri musim ini, pada laga pertamanya musim 2020/21 bersama Ancelotti kontra Spurs pada Minggu (13/9), Calvert-Lewin mencetak gol tunggal lewat satu sentuhan kepalanya dan memainkan bola sebanyak tujuh kali di daerah favoritnya (baca: kotak penalti).

Sementara di pekan kedua saat meladeni West Brommich Albion pada Sabtu (19/9), pemilik nomor punggung sembilan itu mencetak hattrick dan semuanya diciptakan di dalam kotak. Pun saat bertandang ke markas Crystal Palace pada Sabtu (26/9), Ia membuka kemenangan lewat golnya yang khas satu sentuhan di kotak penalti ketika laga baru berjalan 10 menit.

Teror Kepala Calvert-Lewin

Tak ubahnya Inzaghi yang unggul dalam bola-bola atas, Calvert-Lewin pun punya statistik menarik mengenai sundulan kepalanya. Sejak Ancelotti datang, Ia telah mencetak tiga gol lewat kepalanya, tentu terbanyak diantara pemain lainnya.

Potensi Calvert-Lewin di udara memang sudah terlihat sejak musim 2017/18. Dimana Ia sudah menelurkan 11 gol sundulan, hanya kalah dari Chris Wood dengan 14 gol dan striker beken lainnya Harry Kane dengan 12 gol.

Posturnya 187 cm jelas jadi target crossing rekan-rekannya seperti Lucas Digne dari kiri dan Seamus Coleman dari sektor kanan. Apalagi Digne dikenal sebagai bek paling rajin melakukan over lap. Sejak debut di Liga Primer Inggris, eks bek PSG itu menorehkan catatan assist yang mentereng sebagai seorang pemain belakang, yakni 12 assist dan lima diantaranya dibuat untuk Calvert-Lewin. Catatan itu hanya kalah oleh duo Liverpool Trend Alexander-Arnold (25) dan Andrew Robertson (24).

Namun demikian, yang terpenting bukanlah siapa yang paling banyak dalam menorehkan assist, melainkan koneksi yang saling terhubung antara Lucas Digne dengan Calvert-Lewin. Apalagi James Rodriguez yang merupakan anak emas Ancelotti sejak di Madrid merupakan penyuplai bola yang cukup mumpuni di Eropa. Lantas, berapa gol yang akan tercipta lewat jalur udara musim ini, Calvert-Lewin?

Calvert-Lewin adalah Calvert-Lewin, Bukan "The Next  Inzaghi"

Entah berapa banyak pemain potensial yang kemudian melempem di tengah jalan setelah mendapatkan embel-embel "the next". Ya, ekspetasi sebagai penerus Ronaldo, Ronaldinho baru, atau Maldini selanjutnya. Tak jarang malah bikin pemain yang bersangkutan terbebani dan bermain kendor.

Namun, Calvert-Lewin bisa dikatakan sebagai pemain belia yang cukup beruntung. Sebabnya, Ia bermukim di kesebelasan yang mendapat sorotan lebih rendah dari Inter Milan, Real Madrid, Barcelona, Juventus, atau Manchester United.

Hanya saja sejak Ancelotti datang ke Goodison Park dan Calvert-Lewin mulai mempresentasikan skill mencetak golnya lewat sentuhan pertama, mulai banyak yang melabeli pemain kelahiran 16 Maret 1997 itu sebagai "the next Inzaghi".

Lagi pula, Ancelotti juga pernah menangani sang penyerang legendaris Milan itu seolah membangun kedekatan emosional tersendiri dengan sang pemilik nomor punggung sembilan di San Siro itu.

Rasa-rasanya, penulis mesti mengajukan diksi yang tepat. Semisal, serupa tapi tak sama sangat layak dilayangkan kepada Calvert-Lewin dan Inzaghi ihwal atributnya sebagai seorang penyerang. Memang keduanya memiliki banyak kemiripan, namun Calvert-Lewin adalah Calvert-Lewin. Fans The Toffes agaknya paham sebagaimana Ancelotti mensiasati hal ini.

Inzaghi sebagai sejarah panjang Ancelotti tentang penyerang yang hebat hanyalah perspektif belaka untuk membentuk Calvert-Lewin menjadi komponen dalam tim yang dibutuhkan Ancelotti di Everton. Sejauh ini semua berjalan sesuai kebutuhan tim, bukan urgensi Ancelotti dalam menciptakan Inzaghi anyar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun