Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

The Stranger dan Sabda Perkawinan

1 September 2020   19:34 Diperbarui: 1 September 2020   19:29 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia mulai bangkit dan tanpa memilih Ia meraih salah satu pegangan tangan bus yang bergelantungan. Waktu rasanya terlalu bergegas ketika kita mengalihkan perhatian pada sesuatu yang lebih menarik. Namun, Ia membalikan badannya lagi.

"Kurasa tak elok menjadikan perkawinan sebagai premis lucu-lucuan saja. See you," pungkasnya seraya bergegas dan menyunggingkan senyuman. Aku hanya bergumam, mengapa bus yang kutumpangi terasa begitu cepat bergegas. Mengapa aku bertemu dengannya, serta pertanyaan lainnya yang saling melintas di benak. 

Semuanya kurangkum lagi, hanya perkataan menikah yang kuingat. Indah, indah sekali. Sebagaimana orang-orang mendambakannya, namun kepergian dan rasanya kehilangan mengubah semuanya jadi getir, sepi, sendiri. Seperti aku dan beberapa penumpang bus lainnya yang tersisa.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun