Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Persija 2020 Tak Lagi Soal Riko dan Simic

6 Maret 2020   22:47 Diperbarui: 8 Maret 2020   04:22 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Osvaldo Haay, merayakan gol yang dicetaknya dalam laga Persija vs Borneo FC di pekan pertama Shopee Liga 1 2020, Minggu (1/3/2020) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.| Sumber: Bolasport.com/Muhammad Alif Azis

"Sebagai perusahaan publik, prestasi harus mengkilap. Musim lalu kurang bagus karena itu manajemen diperkuat, Bepe [Bambang Pamungkas] pun dihadirkan," tambahnya.

Pria yang akrab disapa FP itu menyebut dirinya optimis, bahwa upaya mereka akan berhasil pada musim ini. Sebab, Persija merupakan salah satu klub legendaris yang memiliki fanbase luar biasa di ibu kota. 

Sebagai contoh, Persija berhasil masuk lima besar klub paling populer di daratan Asia. Tak hanya itu, di Asia Tenggara mereka juga menduduki peringkat satu sebagai klub dengan penonton terbanyak periode 2019 silam. Belum lagi jumlah followers media sosial resmi klub yang kian beranjak.

"Kalau diamati, semua medsos kami nomor 1 di Asia. Tentunya berangkat dari reputasi itu," tutur pria kelahiran Manado itu.

Ia berharap saat IPO nanti Persija bisa lebih baik dari pendahulunya, Bali United. Mengingat segmentasi pasar telah tercipta dengan sendirinya. Mereka memiliki pendukung yang jauh lebih fanatik, tinggal bagaimana brand Dream Team atau Los Jakarticos musim ini memperkuat reputasi klub.

"Kami sangat optimistis bahwa IPO akan jauh lebih sukses dibandingkan dengan klub Indonesia lainnya," demikian kata pria berusia 55 tahun itu.

Los Jakarticos Kini Tak Lagi Soal Simic dan Rico
Dalam beberapa musim terakhir, Persija kian lekat dengan kombinasi Riko Simanjuntak dan Marko Simic. Keduanya telah menciptakan permainan yang bisa dibilang sebagai simbol Persija. Bahkan ketika juara Liga 1 2018, kontribusi duet yang satu ini tak bisa ditampik.

Riko "si kancil" merupakan motor serangan tim ibu kota. Sedangkan Simic ahli mencetak gol di kotak penalti. Peran keduanya saling melengkapi. 

Marco Simic berduel dengan Gianluca Pandeynuwu pada laga Persija vs Borneo, Minggu (1/3), di Stadion GBK. | (Sumber Foto: akun Twitter @Persija_Jkt)
Marco Simic berduel dengan Gianluca Pandeynuwu pada laga Persija vs Borneo, Minggu (1/3), di Stadion GBK. | (Sumber Foto: akun Twitter @Persija_Jkt)
Namun, kini Persija di Liga 1 2020 hal tersebut tak begitu menonjol. Dengan komposisi dream team, nyaris semua pemain punya kontribusinya masing-masing.

Hal demikian tersampaikan pada laga perdana Persija vs Borneo FC yang berakhir kemenangan 3-2 untuk tim tuan rumah pada Minggu sore (1/3) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Justru rekrutan anyar itu sendiri yang menarasikan bahwa Persija yang baru tak lagi soal Simic dan Riko.

Marco Motta adalah salah satunya. Pemain berpaspor Italia itu paling banyak mendapat pujian dari Jakmania pada laga debutnya melawan Borneo. Ia menunjukan peranan wingback modern yang juga bisa membantu tim dalam menyerang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun