Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bukan Musim Biru

31 Oktober 2018   14:42 Diperbarui: 31 Oktober 2018   16:46 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu keadaan ini membuat beberapa pemain frustasi. Pada pertandingan malam tadi atau Selasa (30/10) di Stadion Batakan, Balikpapan. Pemain seperti Inkyun Oh, Ghozali, Ardi Idrus, dan Patrich Wanggai pun mulai menampakan rasa frustasinya.

Ardi mempermudah Stefano Lilipaly mencetak gol dengan kesalahan fatalnya, terlepas dari blunder tersebut pemilik nomor punggung tiga ini kerap kehilangan konsentrasi di sektor bek sayap kanan. Ardi yang biasa kita lihat sebagai pemain yang prima memeragakan overlap dan defense dengan sama baiknya, tidak kita lihat di pertandingan ini bahkan beberapa pertandingan terakhir.

Situasi yang dialami Patrich juga tak jauh berbeda, Ia seolah terlambat panas akibat dari sanksi yang membuatnya minim bermain. Terlepas dari itu, Ia pun baru bergabung dengan tim ini di paruh kedua musim ini, selain butuh waktu untuk beradaptasi Ia pun punya masalah fisik yang kurang prima.

Situasi menjadi lebih runyam ketika tandemnya Joni Bauman tidak bisa bermain. Final third yang pada era Djanur menjadi masalah kronis, seolah kambuh lagi di musim ini.

Permasalahan tersebut mendesak para pemain sayap untuk tampil lebih proaktif. Tak heran jika kemudian strategi mipir gawir (baca: lewat sisi) menjadi opsi satu-satunya yang tersedia. Hal tersebut berdampak pada Ghozali Siregar yang daya jelajahnya cukup tinggi.

Dalam beberapa pertandingan terakhir ia seolah keletihan sehingga membuat performanya sedikit menurun. Di babak kedua saat melawan Bali, Gomez sampai harus menggantikannya dengan Atep akibat kurangnya action dari eks pemain PSM Makasar ini.

Nama Inkyun Oh pun tak bisa dikesampingkan dalam hal ini. Pemain berpaspor Korea itu paling gamblang memperlihatkan rasa frustasinya. Ia lebih sering melanggar pemain lawan padahal tugasnya adalah gelandang serang.

Cara mengambil bola yang agresif itulah yang membuat Inkyun kehilangan sentuhan khasnya, ketika memegang bola pun Ia kerap deadlock/dengan mudahnya terjatuh, ia sering menggagalkan build up timnya sendiri. Mentalnya kian memburuk ketika di laga melawan Bali Ia gagal mengeksekusi penalti.

Terakhir ada dua nama yang paling bisa mewakili rasa frustasi tim Persib. Joni Bauman dan Dedi Kusnandar walaupun keduanya tidak turun di pertandingan tadi malam. Bauman berkesempatan tampil di laga sebelumnya ketika melawan PSM Makassar, namun sayang alih-alih berkontribusi lebih buat tim Ia malah mendapatkan kartu merah.

Sedangkan Dado sapaan akrab Dedi Kusnandar jadi pemain paling frustasi setelah dokter tim mendiagnosis bahwa cederanya hampir mirip dengan apa yang dialami Kim Kurniawan musim lalu: patah tulang fibula.

Rasa-rasanya musim ini telah berakhir bagi Persib dengan beberapa pemain yang mulai memperlihatkan rasa frustasinya itu. Sedangkan sisanya, bagi pemain yang masih mampu meredam rasa frustasinya itu ternyata sudah kadung terganggu piskologisnya. Mereka harus memainkan sisa laga dengan status tandang plus tanpa gemuruh bobotoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun