Mohon tunggu...
Gilang Dejan
Gilang Dejan Mohon Tunggu... Jurnalis - Sports Writers

Tanpa sepak bola, peradaban terlampau apatis | Surat menyurat: nagusdejan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Ambon Bermain Futsal

7 Januari 2017   23:42 Diperbarui: 8 Januari 2017   18:13 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Black Steel tentu lebih matang ketimbang Arrow FC yang notabene merupakan tim yang memperjuangkan tiket promosi ke Liga utama. Mereka punya perpaduan yang bisa membikin tim jadi kuat yakni skill individu luar biasa dan organisasi permainan yang baik. Tak ubahnya Persipura Jayapura di sepakbola nasional, jika yang belum pernah menyaksikan Black Steel bermain maka tak usah bingung seperti apa kehebatan mereka karena mengamati Black Steel bermain ibarat melihat permainan Persipura.

Kembali ke Arrow FC, sebagai duta futsal Ambon, agaknya layak dijadikan barometer penilaian saya terhadap futsal daerah Maluku dan sekitarnya hari ini. Bakat-bakat potensial olah bola Ambon ternyata masih sulit disatukan dalam satu tim. Sebelumnya saya sempat menelurkan sebuah tulisan dengan judul ‘Maluku Basudara’ yang membahas mengenai pemain-pemain Maluku yang jika disatukan akan terbentuk tim yang kuat, itu hanya sebuah hipotesis yang benar-benar perlu diuji dan Arrow FC ini seakan menguji betul hipotesis pribadi saya itu.

Butuh banyak Sani Tawaneilla atau Jacksen F Tiago untuk menyatukan bakat-bakat Ambon. Individualistik atau egoism kerap melekat kuat menjaga tradisi sepakbola Indonesia Timur. Karena sebetulnya Arrow FC yang baru saja saya lihat pun memiliki potensi luar biasa dari segi skill individu. Namun, kelebihan mereka tidak bisa diiringi dengan hal lain seperti ‘kekompakan tim’, karena bagaimana pun juga futsal adalah sebuah olahraga tim.

Tak bisa dipungkiri, bahwa bakat-bakat Maluku adalah yang terbaik, tinggal bagaimana memahami, menjaga, dan mengelola-nya dengan cara yang terbaik pula. Di sepakbola atau pun futsal, jangan sekali-kali mendustakan bakat Maluku.

Pada akhirnya Liga Futsal Nusantara 2017 mengantarkan empat tim promosi ke Liga Pro tahun ini. Diantaranya ; Kamiada Bekasi (Jawa Barat), SFC Planet Sleman (DIY), Kancil BBK Pontianak (Kalimantan Barat), dan APK Samarinda (Kalimantan Timur). Walaupun tak ada nama Arrow FC yang seharusnya mewakili Maluku di khasanah per-futsalan nasional, sekurang-kurangnya saya sudah bersyukur bisa menikmati olah bola bakat-bakat Maluku disudut yang lebih sempit; ‘sepakbola mini atau futsal’ malam hari ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun