"Yaniiiiiiii"
Mereka berdua histeris ditengah ruang tunggu drop off stasiun.
#Mengenangmu
Alena dan Yani berjalan kaki menuju parkiran motor stasiun. Bagi Alena penataan tata ruang stasiun memang sudah berbeda dari lima tahun lalu, namun semburat jingga yang terlukis di cakrawala sore itu baginya masih sama seperti lima tahun lalu, mengingatkan pada senja dan tentang perpisahan.
"Kita sambil jalan - jalan dulu yuk, lewat Malioboro" kata Yani
"Oke yan, maaf ya ngrepotin harus jemput" jawab Alena
"Santai aja nona, kalau gak enak, nanti invoice nyusul ya." Sambung Yani
"Belum berubah kamu yan, sinting."
"Yuk jalan, keburu maghrib." Alena sambil tersenyum dan memukul pundak Yani.
Mereka pun keluar dari stasiun, lalu berputar menuju arah Malioboro. Disepanjang jalan menuju malioboro mereka berdua tak banyak mengobrol, karena memang Yani sedang fokus berkendara ditengah padatnya jalanan yang di dominasi oleh para pekerja di jam pulang kerja.
Setelah itu tibalah mereka di jalan Malioboro, Yani pun memelankan laju motornya, sambil berbincang ringan terkait kabar satu sama lain. Meskipun sesekali Alena kurang fokus menjawab pertanyaan Yani, karena bagi Alena, Malioboro adalah lembaran cerita lama yang tak pernah hilang di dalam ingatannya.