"Buka-bukaan" lembaga survei ini dilakukan setelah ada tudingan dari pihak 02 bahwa quick count yang dilakukan oleh lembaga lembaga survei tersebut adalah bohong karena hasilnya berbeda dengan hitung cepat yang dilakukan oleh internal BPN Prabowo-Sandi.
Bahkan, Prabowo-Sandi juga sudah mendeklarasikan kemenangannya di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta sebagai presiden terpilih yang akan memimpin Indonesia pada periode 2019-2024 mendatang.
Dalam acara deklarasi kemenangan tersebut juga Prabowo mengatakan bahwa Rakyat Indonesia sudah sadar dan tidak bisa dibohongi lagi.
"Kecurangan" dalam Pemilu
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengindikasikan telah terjadi kecurangan dalam pemilu, seperti yang terjadi di Selangor Malaysia, dimana terdapat surat suara yang sudah tercoblos pada kotak 01.
Selain itu, BPN juga mengindikasikan kecurangan yang dilakukan oleh KPU dimana terdapat salah input data yang tidak sesuai dengan lembar C1 yang disinyalir mengutungkan pihak 01 dan merugikan 02.
Setidaknya terjadi kesalahan entri pada lima buah C1 di Maluku, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Riau dan Jakarta Timur.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan bahwa kesalahan input data C1 adalah Human Error bukan serangan siber atau sesuatu yang disengajakan, karena apabila "kecurangan" dalam entry data dilakukan maka seharusnya data pada C1 juga dirubah.
Selain itu, BPN Prabowo-Sandi mengklaim bahwa pihaknya menemukan adanya 1.261 dugaan tindakan kecurangan dalam pemilu 2019 yang ada di seluruh wilayah Indonesia.
Salah satu kecurangan yang sering terjadi dan BPN temukan adalah adanya kertas suara yang dobel yang dicoblos oleh satu orang.
Mantan Ketua Hakim MK, Prof Mahfud MD pada tayangan Indonesia Lawyer Club pada 8 Januari 2019 lalu mengatakan bahwa KPU akan selalu salah di mata yang kalah.