Kemudian beberapa hal yang diucapkan oleh Prabowo seperti "Tampang Boyolali" "Unicorn" "Kesalahan pemerintahan sebelum Jokowi" dan juga apa yang Prabowo lakukan seperti menggebrak podium yang dia lakukan ketika sedang berkampanye di Jogja. Hal ini terbukti suara Prabowo anjlok di wilayah Boyolali.
Selain itu, Prabowo terlihat beberapa kali marah-marah. Menghilangkan konteks kemarahan dari Prabowo, tak sedikit orang yang menganggap Prabowo mempunyai anger management issue. Sehingga akan berbahaya bila dia menjadi presiden Indonesia karena karakternya yang cenderung diktaktor.
Sementara itu, Jokowi terlihat lebih kalem dan terus menjaga dirinya agar tidak masuk dalam situasi yang merugikan dengan tidak bersikap terlalu responsif dan cenderung jaga image.
Tim Sukses dan Relawan yang Solid
Dari rentang waktu sekitar enam bulan selama kampanye ini, terlihat jelas baik tim sukses dan relawan dari Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf terlihat lebih solid dibandingkan dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno.
Pertama dari isu meruaknya Partai Demokrat berada di dua kaki dengan membebaskan para kadernya memilih siapa yang akan menjadi presiden dengan tujuan untuk menyelamatkan suara Demokrat di daerah.
Selain itu, dari sisi publikasi persona materi kampanye dari Jokowi-Ma'ruf lebih bervariasi dan bermacam-macam. Mulai dari Goyang Jempol yang dibuat oleh Kill The DJ, Hanung Bramantyo dan rekan semuanya, hingga iklan-iklan shitpost dengan tajuk komedi seperti Dilan hingga kuntilanak yang semuanya dibuat oleh relawan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sedangkan materi promosi dari BPN Prabowo-Sandi terlihat lebih sedikit dan kurang bervariatif yang terlihat lebih mengandalkan lagu dari Sang Alang yang berisi lebih banyak  tentang keburukan Jokowi daripada kelebihan dari program dari Prabowo-Sandi.
Ibu Iriana, Kaesang Pangarep dan Jan Ethes
Terakhir
Para haters Jokowi mungkin bisa membenci sosok Jokowi sesuka mereka, tapi akan sulit untuk mereka bisa membenci Ibu Iriana, karena she's so lovely.Â