Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Dari Perspektif dan Sentimen Media, Jokowi Kemungkinan akan Menang di Pilpres 2019

5 April 2019   15:29 Diperbarui: 6 April 2019   07:50 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Prabowo Berpelukan pada Asian Games 2018 (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Namun bila dilihat dari sosial media, sosok Prabowo menjadi pusat sentimen negatif seperti "Tampang Boyolali", "Keluarga Prabowo China" "Prabowo Sholat Jumat Dimana", "Joget Prabowo", "Unicorn", "Prabowo Marah", ketika debat dan terakhir "Keislaman Prabowo Diragukan" oleh Rizieq Shihab seperti yang dingkapkan oleh Prof Yusril Iza Mahendra baru-baru ini.

Belum lagi Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj pada tayangan Mata Najwa mengatakan bahwa Prabowo satu gerbong dengan mereka yang mengusung ideologi khilafah (HTI) dan bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Serangan Prabowo pada pertarungan kali ini jauh lebih banyak dan lebih brutal dibandingkan pada pilpres 2014 lalu.

Hal ini berbanding terbalik dengan Jokowi. Pada pilpres sekarang ini tidak sebrutal pada pilpres 2014 lalu, seperti fitnah tentang Jokowi PKI, keturunan China, Ibu Jokowi diragukan, Capres Boneka, semua itu dibungkus dalam Tabloid Obor Rakyat.

Serangan ke kubu Jokowi sekarang lebih cenderung kepada kinerja Jokowi yang sudah dilakukan selama dia menjabat. Isu-isu yang dilontarkan seperti tidak menepati janji (penuntasan pelanggaran HAM), konflik agraria, dan banyaknya anggapan dari banyak orang terkait kegagalan yang dilakukan oleh Jokowi ketika memerintah, sehingga tagar 2019 Ganti Presiden menjadi sangat populer.

Semua Tidak Bisa Dipastikan

Meskipun banyak lembaga survei sudah merilis elektabilitas kedua pasangan calon ini dan memprediksi siapa yang akan memenangkan kontestasi perebutan orang nomor satu di Indonesia, namun semua ramalan, prakiraan siapa yang benar-benar menjadi presiden akan ditentukan pada real count setelah pemilihan pada 17 April 2019.

Hari pemilihan sudah semakin mendekat, kurang lebih sekitar 12 hari lagi. Dengan jangka waktu itu, masih banyak hal dan kemungkinan yang akan terjadi. Masih ada banyak isu yang bisa digoreng atau ada salah satu capres yang "kepleset" lidahnya, masih ada kemungkinan pengerahan massa atau sejenisnya semua bisa terjadi namun semoga tidak terjadi kekacauan dalam Pilpres 2019 kali ini.

Sekita 12 hari lagi, rakyat Indonesia mengharapkan orang-orang terbaik dari Indonesia lah yang akan menjadi pilot dalam sebuah pesawat besar bernama Indonesia.

Kita tunggu 17 April 2019 mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun