Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi dan Ibu Siti Jariyah dalam Frame Program Keluarga Harapan, Sebuah Langkah Jitu Menumbuhkan Kehidupan Sejahtera

27 Februari 2019   23:34 Diperbarui: 28 Februari 2019   00:23 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini belum masuk beberapa usaha mikro kecil menengah (umkm) yang tercipta dan menjadi penggerak ekonomi keluarga akibat dari Program Keluarga Harapan seperti Ibu Siti Jariyah yang diceritakan oleh Jokowi pada kesempatannya ketika memberikan pidato kebangsaan tersebut.

Program Keluarga Harapan menjadi satu tombak penting untuk menciptakan kemandirian bagi para keluarga miskin untuk bisa berdiri sendiri dan mulai menciptakan sebuah harapan baru untuk keluarga mereka.

Dengan pemenuhan pelayanan kesehatan, pendidikan, serta kebutuhan mendasar lainnya membuat beban yang harus dibawa menjadi tidak begitu berat dan mulai untuk berfokus membangun kembali sebuah keluarga yang keluar dari zona kemiskinan dan mulai membangun zona baru yang lebih makmur.

Meskipun begitu langkah yang harus ditempuh oleh PKH untuk memenuhi tujuan dalam mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi di Indonesia masih terlalu jauh, namun hal tersebut perlu diapresiasi karena program ini melangkah ke arah yang benar.

Dengan menjangkau kaum miskin bawah dan mengurangi beban pengeluaran untuk meningkatkan kemandirian keluarga, ada satu hal yang terjangkau oleh Program Keluarga Harapan, yakni mempersiapkan anak-anak yang mampu bersaing di ranah global terlebih dengan revolusi industry 4.0 yang didengung-dengungkan oleh pemerintah saat ini.

Efektivitas dari kinerja PKH di dunia kesehatan dan ekonomi sudah terlihat dengan baik, namun dalam dunia pendidikan masih membutuhkan usaha yang lebih keras lagi, karena waktu yang dibutuhkan lebih lama dibanding dengan lini kesehatan dan ekonomi.

Hal ini ditunjukkan dengan angka penerima PKH yang berusia sekolah dengan jumlah anak yang berprestasi dan juga siswa KPM yang masuk ke dalam perguruan tinggi masih rendah.

Oleh karena itu, dalam program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh PKH selanjutnya tidak hanya sekadar menambah anggaran dan jumlah peserta KPM dalam PKH, tapi juga meningkatkan sisi pendidikan yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mereka yang berusia sekolah untuk menjadi lebih siap ketika menghadapi tantangan di era yang sudah berbeda.

Perpaduan dari tiga segmen ekonomi pendidikan dan kesehatan menjadi tiga dasar pilar penting yang harus diusahakan oleh pemerintah dalam Program Keluarga Harapan (PKH) untuk menumbuhkan berbagai lini fundamental dari  kehidupan agar mereka yang tidak mempunyai privilege mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk menciptakan kehidupan dengan keluarga sejahtera di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun