Orang yang paling kesulitan
Adalah orang yang tidak bisa memaklumi dirinya sendiri
Orang yang paling kesulitan
Adalah orang yang tidak bisa melihat bahwa ini hanyalah mengenai jutaan sel rumit yang dialiri daya elektrik
Orang yang paling kesulitan
Adalah orang yang masih berusaha untuk bertanya
Kemana arah ini semua?
Dimana kotak yang aman untuk pion ini menetap selamanya?
Kamu adalah pengelana keras kepala
Yang terus menerus menggerus air keluar dari sungai dengan sepatumu
Yang menyekop debu dengan kuku kuku jarimu di Padang pasir
Berharap ini adalah misi dengan batu mulia nan agung sebagai hadiahnya
Yang bisa kausimpan untuk menjawab seluruh pertanyaan menumpuk di rongga mulutmu
Padahal jawabannya adalah satu kantong pasir dan satu kendi air
Kau butuhkan untuk diaduk dan bawa pulang
Jawabannya adalah pundakmu sendiri,
Kau mesti bertanya padanya
Mana yang cukup? Mana yang sanggup kau pikul untuk hari ini?
Objektifmu bukanlah memuaskan seluruh eksistensimu dalam semalam
Objektifmu adalah memahat satu baris kalimat
Yang menyimpulkan usaha memuaskan hari ini
Satu bulan sekali kau raba lagi,
Saat itulah kau berhak memberi pemaknaan akan perjalanan yang kau tempuh
Kita bergerak dalam roda yang kita percaya dalam perjalanannya ke tempat tak diketahui
Kita adalah mur mur yang dengan senang hati menerima posisinya
Belajar untuk tidak mengetahui lagi, dan tidak mengetahui untuk belajar lagi
Kita memanglah tidak dibentuk untuk memeluk pohon sampai dengan ujung ujung jari bertemu disisi lainnya
Kita dibentuk untuk meraba permukaannya, kagum, dan berpindah ke pohon lain
Kesulitan datang untuk dua alasan
Satu adalah memantik rasa ingin berjuang mu
Satu adalah untuk membuatmu tersenyum di hadapan cermin
Kamu sudah meraup yang jadi bagianmu, saatnya pulang
Mari jangan terlalu banyak simbahkan air mata penuh kebingungan
Mari jangan lepaskan isakan dengan nada bertanya yang kita tahu tak bisa didapatkan hari ini
Menangis saja untuk luka di tanganmu, menangis saja untuk kesepian yang melelahkan
Kau tak bersalah untuk merasa sakit akan hal-hal kecil itu
Tak ada orang dangkal, tak ada orang tak berpengalaman, tak ada orang dungu bila itu menyangkut hak untuk merasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H