Mohon tunggu...
gifaritaufani
gifaritaufani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa, Penulis, Pujangga, Konten Kreator

Ghiffari Taufani adalah seorang mahasiswa fakultas bahasa Arab di LIPIA, Jakarta, berasal dari kota Cianjur dan kini sudah menikah. Dia pernah beberapa kali mengikuti lomba cerpen dan artikel. Dia tergabung di komunitas penulis FLP cabang Cianjur. Sudah pernah menerbitkan 4 buku secara mandiri dan sering menulis opini-opini dan puisi. Kini dia mulai membuat konten sederhana di akun Instagramnya berisikan pikiran-pikirannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

3 Tahapan Niat dalam Menghafal Al-Quran, Santri Wajib tahu!

17 Juli 2024   09:10 Diperbarui: 17 Juli 2024   09:14 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/photos/holy-quran-ramadan-holy-month-1528446/

Santri sekalian..

Kalian datang ke pesantren dengan harapan orangtua untuk menjadi seorang yang saleh, hafal Al-Quran, dan berbakti pada mereka serta menjadi orang sukses yang berguna bagi masyarakat. Ingat baik-baik harapan orangtua tersebut. Sekarang, kalian dipaksa untuk menghafal Al-Quran oleh pesantren dengan target yang mungkin kebanyakan kalian merasa terbebani dan tak mampu mencapai target tersebut, dan itu hal biasa, setiap orang punya kemampuan yang berbeda-beda dan untuk mencapai target yang ditetapkan adalah bukan hal yang mudah. Untuk menghilangkan rasa berat dalam mencapai target adalah dengan mengubah niat kita dalam menghafal Al-Quran.

Bagaimana niat yang baik dalam menghafal Al-Quran?

Kesalahan terbesar saat kita dihadapkan pada target-target hafalan yang ditetapkan oleh pesantren adalah kita berniat harus mencapai target tersebut, tak salah, tapi kalau dijadikan niat utama maka itulah yang salah. Niat seperti inilah yang membuat kita terbebani, kita kecewa saat tak mencapai target, atau merasa gagal. Coba kita ubah niat kita jadi, "saya menghafal Al-Quran karena Allah, membanggakan orangtua, dan mendapatkan pahala dan ketenangan." Pasti hasilnya berbeda.

1. Niatkan karena Allah

Pertama, saat niat kita karena Allah, maka Allah pun akan memberikan taufik pada kita, Allah ridhai kita untuk menjadi penghafal Al-Quran, menjadi bagian dari keluarga Allah. Kenapa banyak penghafal Al-Quran tapi dia punya perangai yang buruk atau senang berdosa? Mungkin dia tidak punya niat yang lurus karena Allah dalam menghafal Al-Quran sehingga Allah tak memberikannya taufik. Apa bedanya taufik dan hidayah? Hidayah adalah jalan kebenaran yang Allah tunjukkan pada kita sedangkan taufik adalah di mana Allah membimbing dan menggerakkan hati kita untuk mengikuti jalan kebenaran tersebut. Saat kita mulai menghafal Al-Quran, atau saat kita masuk ke pesantren, maka di situlah Allah telah memberikan kita hidayah, nah cara kita meraih taufik-Nya agar kita bisa berjalan di atas hidayah itu adalah dengan meniatkan setiap langkah hidup kita termasuk menghafal Al-Quran karena Allah semata, barulah di situ kita bisa merasakan bagaimana Al-Quran itu punya efek positif dalam hidup kita sekalipun kita tak memahaminya, apalagi kalau kita bisa sampai memahaminya dengan baik dan dengan niat yang lurus, maka tentu itu adalah bentuk rasa cinta Allah pada kita, karena Allah masih ingin melihat kita baik. Allah sajalah yang bisa memberikan ganjaran pahala, maka niatkanlah menghafal Al-Quran karena-Nya.

2. Niatkan ingin membanggakan orangtua

https://pixabay.com/photos/hands-childs-hand-hold-holding-1797401/
https://pixabay.com/photos/hands-childs-hand-hold-holding-1797401/

Kedua, saat kita meniatkan untuk membanggakan orangtua, maka Allah pun akan memberikan kemudahan di setiap langkah kita, kenapa? Karena membahagiakan atau membanggakan orangtua adalah termasuk berbakti yang mana itu adalah ibadah agung yang Allah sandingkan langsung dengan perintah beribadah pada-Nya semata. Dan kebahagiaan orangtua adalah kunci kesuksesan kita, kita tahu bahwa doa orangtua itu mustajab dan ketika mereka senang dengan kita betapa banyak doa yang mereka panjatkan untuk kesuksesan kita. Orangtua akan selalu mengharapkan yang terbaik untuk kita, meskipun terkadang kita menangkap harapannya itu sebagai beban atau paksaan, padahal apa yang disampaikan orangtua untuk kita pastilah kebaikan. Betapa bahagianya orangtua yang punya anak seorang penghafal Al-Quran, kalian mungkin tidak akan merasakannya, tapi kelak ketika kalian sudah menjadi orangtua seperti mereka, pasti kalian merasakan kebahagiaan luar biasa saat tahu anaknya telah menjadi penghafal Al-Quran, maka menyikapi harapan orangtua adalah dengan kita membayangkan sedang memposisikan diri sebagai orangtua.

3. Niatkan ingin mencari ganjaran pahala

https://pixabay.com/photos/pray-hands-islamic-man-prayer-6268224/
https://pixabay.com/photos/pray-hands-islamic-man-prayer-6268224/

Ketiga, saat niat kita untuk mencari pahala dan ketenangan, pastilah kita tidak akan terlalu kecewa saat kita tidak mencapai target, atau saat kita kesulitan menghafal Al-Quran, karena kita sudah meyakini bahwa setiap kali kita mengulang ayat sampai hafal atau berjuang untuk meraih target kita maka di situlah kita mendapatkan banyak pahala, sudah jutaan pahala terkumpul bila setiap huruf saja Allah berikan 10 pahala, dan kita pun sudah meyakini bahwa yang dicari dari menghafal Al-Quran adalah ketenangan sehingga ketika kita menghafal dan membacanya kita tidak keberatan, justru kita menikmatinya. Berbeda dengan orang yang memang terpaksa, tak punya niatan apapun, dia hanya ingin lulus sesuai target pesantren, akhirnya dia stress karena satu ayat tak kunjung hafal, makanya tak aneh bila ada orang yang stress ketika dia menghafal Al-Quran, sebabnya adalah salah niat dari awal. Maka dari itu penting sekali memperbaharui niat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun