Mungkin telah kita ketahui bersama, bahwa Islam sempat memiliki peradaban yang sangat maju, yaitu pada masa Dinasti Abassiyah. Lebih tepatnya lagi ketika Khalifah Harun Al Rasyid dan anaknya Al Ma'mun memipin, pada sekitar abad ke 8 Masehi hingga abad ke 13 Masehi.
Harun Al Rasyid dan anaknya Al Ma'mun memiliki cita -- cita yang besar yaitu untuk membangun sebuah peradaban Islam yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Namun sayangnya zaman keemasan Islam ini harus berakhir.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab berakhirnya zaman keemasan Islam ini. Namun, yang paling signifakan adalah akibat adanya serangan dari bangsa Mongol yang menghancurkan Baghdad beserta dengan perustakaan dan pusat ilmu pengetahuan terlengkap pada masa itu, Bayt Al Hikmah.
Serangan dari bangsa Mongol ini juga menyebabkan  kekuatan politik Islam menjadi terpecah belah. Dimana wilayah kekuasaan Islam tidak lagi berada dalam satu kesatuan besar, yang dipimpin oleh satu pemimpin yang menjadi khilafah sebagai pusat pemerintahan.
Baca juga: Istana Kuning, Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam Di Kalimantan Tengah
Kondisi politik Islam mulai berkembang kembali dan mulai menunjukan kemajuan setelah munculnya tiga kerajaan besar Islam yang letaknya saling berjauhan. Ketiga kerajaaan besar tersebut, Â Kerajaan Usmani di Turki, Kerajaan Mughal di India, dan Kerajaan Syafawi di Persia.
- Kerajaan Usmani
Kerajaan Usmani didirikan oleh bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina. Ketika abad ke 9/10 Masehi kerjaan Syafawi memutuskan untuk menetap di Asia Tengah dan memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Pada tahun 923 -- 1342 merupakan masa Usmaniyah, bisa dibailang seperti ini karena kekuasaan Utsmaniyah merupakan periode terpanjang dari lembaran sejarah peradaban Islam.
Dalam waktu kurang lebih 6 abad pemerintahan Utsmaniyah telah mengambil bagian penting sebagai satu -- satunya yang menjaga dan melindungi kau muslimin.
Baca juga: Kerajaan Islam di Timur Nusantara
Setelah menjalani masa -- masa keemasannya, kerajaan Usmani akhirnya mengalami masa kemunduran. Kemunduran kerajaan Usmani ini terjadi setelah wafatnya Sulaiman Al Qonuni. Setelah wafatnya Sultan Salman terjadi perebutan kekuasaan anatara putranya sendiri.
- Kerajaan Mughal
Kerajaan Mughal adalah kerajaan yang terletak di India. Pada masa keemasannya kerajaan ini menjadi kerajaan adikuasa dan menjadi salah satu kerajaan terbesar di dunia.
Pada masa kejayannya kerajaan Mughal menguasai wilayah yang ama luas, hal ini dibuktikan ketika cakupan kerajaan Mughal meliputi Kabul, Lahore, Multan, Delhi, Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Gujarat, melwa, Bihar, Bengal, Khandes, Berar, Kasmir, Bajipur, Galkanda, Tahore, dan Trichinopoli. Kerajaan Mughol sendiri merupakan produsen rempah -- rempah, gula, wol, parfum, dan aneka produk lainnya.
Baca juga: Mengenal Pemerintahan Kerajaan Islam Lamahala di Kabupaten Mayoritas Katolik
- Kerajaan Syafawi
Berasal dari gerakan Tarekat  di Ardabil sebuah kota yang terletak di negara Azerbaijan. Waktu berdirinya kerajaan Syafawi ini hampir bersamaan dengan berdirinya kerjaan Usmani di Turki.
Nama kerajaan Syafawi sendiri diambil dari nama pendirinya yaitu Safi Al-Din ( 1252 -- 1334 ). Kerajaan Syafawi ini menganut aliran syiah dan aliran syiah tersebut ditetapkan sebagai mahzab di negaranya.
Kerajaan Syafawi mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan Abbas 1. Pada masa kekusasaan Abbas 1 ini ia mampu untuk mengatasi berbagai kemelut didalam negeri yang menggangu stabilitas yang  ada di negara tersebut. Pada masa kekuasaan Abbas 1 juga telah berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaannya yang lepas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H