Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benang Merah antara Bjorka dan El-Diablo (Digembok)

20 September 2022   12:19 Diperbarui: 20 September 2022   12:39 5199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bjorka merupakan nama profil "hacker" yang tiba-tiba saja populer di jagad informasi. Aksinya membocorkan data pribadi pejabat pemerintahan segera menuai pro dan kontra. Yang kontra tentu pihak pemerintah dan pendukungnya. Yang pro tentu pihak "oposisi" dengan segala manifestasinya. Bahkan, ada yang menyatakan kalau Bjorka merupakan hacker idola kaum oposisi. Benarkah?

Aksi Bjorka membocorkan data pribadi pejabat pemerintah mungkin memang disukai oleh kaum oposisi. Karena hal ini mengesankan lemahnya pemerintah. Akan tetapi, apakah Bjorka itu memang sebarisan dengan oposisi?

Jauh sebelum fenomena Bjorka ini booming, jagad twitter Indonesia sudah ditongkrongi akun hacker legendaris yang biasa dipanggil El alias alias El-Diablo alias El digembok. El mengaku sebagai anggota tim Sanusi. Belasan kali akun anonimnya ditangguhkan oleh Twitter, tetapi selalu kembali lagi dengan akun lain.

Aksi El malang melintang di twitter menguliti orang-orang yang bermasalah (kriminal, koruptor, dll). El tak ragu untuk mengekspos data pribadi maupun sepak terjang orang-orang yang bermasalah secara detail. El mengistilahkannya dengan "iris tipis-tipis".

Entah dari mana sumbernya, info dari El cenderung akurat. Orang-orang yang diiris tipis-tipis olehnya akhirnya menerima penindakan oleh aparat berwenang, meski belum atau tidak semuanya.

Dari berbagai aksinya yang sebagian memang terkesan julid dan jahil, El merupakan salah satu dari sekian banyak manusia "pro-NKRI" yang kebetulan dibenci kaum oposisi.  Meski sebenarnya El tidak hanya menyerang tokoh oposisi yang kebetulan bermasalah. Beberapa kali El menyerang tokoh pemerintah dan BUMN yang ditengarainya melenceng. Bagaimana dengan Bjorka?

Selain mengekspos data pribadi beberapa pejabat negara, Bjorka juga membocorkan milyaran data registrasi SIM Card yang memuat nomor induk kependudukan atau NIK. Ratusan juta data penduduk di Komisi Pemilihan Umum atau KPU juga ikut dibocorkan. 

Akan tetapi, seperti yang diberitakan di berbagai media online, KPU menyatakan bahwa data tersebut tetap aman. Mungkin saja yang dimaksud aman tersebut adalah tidak rusak dan tetap bisa diakses; bukan aman dalam arti terjaga kerahasiaannya.

Bjorka Muncul, El Menghilang

Memang ada yang aneh meski bisa ini saja kebetulan. Di awal-awal kemunculan Bjorka, El menghilang. Akun twitter-nya lama tidak update, lalu tiba-tiba akun tersebut hilang dengan menampilkan status: This account doesn't exist.

Ada yang mengabarkan bahwa El meninggal. Sebagian netizen menyambut gembira, sebagian lagi sedih, sebagian lagi tak mempercayainya. Hilangnya El mengakibatkan Bjorka merajalela tanpa lawan. Pemerintah yang dalam hal ini Kominfo atau bahkan intelijen pun seakan tak berkutik di hadapan Bjorka.

El Hidup Lagi?

Di tengah hiruk pikuk akibat aksi Bjorka, sebuah akun twitter yang ditengarai merupakan El kembali menyita perhatian sebagian netizen. Akun yang bernama dikunciel itu pun segera menjadi tumpuan harapan netizen untuk mengungkap siapa Bjorka.

Akan tetapi, ada sebagian netizen yang meragukan kalau akun kunciel merupakan akun El. Hal ini karena gaya tulisannya dirasa beda dengan yang dulu. El yang biasanya meledak-ledak, kini terkesan kalem. Ada yang mengatakan kalau El kalem karena baru saja umroh, tetapi tentu saja kabar ini sulit diverifikasi. Alhasil, sebagian netizen tetap meragukan kalau penulis cuitan di akun kunciel adalah El sendiri, El yang dulu. Mungkin teman satu tim, tetapi bukan El.

Apa pun itu, akun El-dikunciel telah memberikan beberapa jawaban atas pertanyaan mengenai Bjorka. Anehnya, El terkesan tidak terlalu menganggap penting ulah Bjorka.

Ada Kesamaan Visi Bjorka dan El?

Dalam beberapa cuitannya El (kunciel) menyatakan bahwa data Bjorka diperoleh dari celah keamanan data pada aplikasi Peduli Lindungi. Dulu, dalam banyak cuitannya El (digembok) berkali-kali memberi peringatan pada pemerintah tentang lemahnya keamanan data dalam aplikasi Peduli Lindungi tersebut. Ulah Bjorka yang terang-terangan mengumbar data retasannya itu seakan membuktikan kevalidan peringatan El -- digembok.

Kalau El sendiri yang membuktikan kelemahan aplikasi Peduli Lindungi dengan cara meretasnya, tentu ia akan akan diburu aparat pemerintah dan menjadi musuh negara. Kini ada "pihak lain" yang meretas data pada Aplikasi Peduli Lindungi. Dengan demikian, posisi El agak mirip pepatah Jawa : nabok nyilih tangan. EL nabok pemerintah melalui tangan Bjorka.

Pemerintah Jangan Hilang Fokus

Memang, meretas dan membocorkan data pribadi merupakan kejahatan. Pelakunya harus ditindak. Akan tetapi, fokus pemerintah hendaknya tidak teralihkan melulu pada strategi menangkap si pembobol data. Karena hal yang lebih penting, yaitu isu tentang keamanan data pribadi harus segera ditindaklanjuti, baik secara teknis maupun yuridis.

Blessing in Disguise

Meski ulah Bjorka menimbulkan kegaduhan di jagad maya maupun dunia nyata, ada manfaat yang menyertainya. Di satu sisi masyarakat menjadi tahu (peduli) dengan keamanan data pribadi mereka. 

Di sisi lain, pemerintah seakan dipaksa belajar dan bekerja serius untuk melindungi data warganya dan meningkatkan keamanan sibernya. Lalu, apakah Bjorka sebenarnya bermaksud baik?

Jika mengamati ulah Bjorka hingga kini yang seakan sengaja menguji kemampuan (pegawai-pegawai) pemerintah Indonesia (khususnya pegawai Kominfo), bisa jadi maksud Bjorka sebenarnya tidak jahat. Mungkin ini yang menjadikan El atau tim Sanusi tidak segera turun tangan. 

Atau jangan-jangan memang ada konspirasi dalam kasus ini. Jangan-jangan Bjorka ini ada hubungannya dengan El-digembok atau El-dikunciel? Lebih spesifik lagi, jangan-jangan Bjorka ini sebenarnya kepanjangan tangan dari El? Mungkin saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun