Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Burung-burung Impersonate

21 Maret 2021   09:10 Diperbarui: 21 Maret 2021   09:22 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hahaha.. boleh..boleh. Tapi jangan diulang ya. Setiap kalian memperagakan tokoh yang berbeda."

"Oke!" jawab para emprit serempak.

"Kami mulai, yaa," kata emprit gendut sambil bersiap. Ia berbalik membelakangi Remi, merapikan bulu kepalanya, lalu berbalik menghadap Remi.

Remi terkesiap. Ia melihat si burung itu seperti memakai peci. Hitam. Kini ia fokus mengamati.

"Hmm.. yiaw..karna kita semangkin lama semangkin..."

"Pak Harto!" pekik Remi. Suara seperti itu sudah sering didengarnya. Gestur si emprit juga mendukung tebakannya. Tapi...

"SALAH!" para emprit berucap serempak sembari cekikikan.

"Lho, kok bisa salah?" Remi protes.

"Bukan Pak Harto,"kata si emprit gendut.

"Lalu...?"

"Butet Kertarajasa!" kata si emprit tergelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun