Mohon tunggu...
Giens
Giens Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

I like reading, thinking, and writing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi: Menguak Patogen dari Alam Lain

18 Juni 2020   05:46 Diperbarui: 18 Juni 2020   05:42 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: channel youtube Ningsih Tinampi.

Dalam beberapa video, BN berulang kali menyatakan bahwa tidak semua pasiennya terkena santet. Sekitar 20% pasien BN hanya sakit biasa (atau kalaupun karena gangguan gaib, itu pun bukan karena ulah dukun santet). Bahkan, ada pasien yang disarankan untuk berobat ke dokter (rumah sakit) dan mengurus BPJS-nya.

Memang, pasien yang diterapi BN adalah pasien yang mengalami gangguan gaib, gangguan yang diakibatkan oleh makhluk gaib alias demit. Demit-demit itu pada sebagian kasus masuk dengan sendirinya ke tubuh pasien dengan alasan si makhluk gaib iseng, suka, atau dendam pada pasien tersebut (meski si pasien tidak menyadari telah membuat marah mereka). Sebagian lagi sengaja diundang atau didatangkan ke tubuh pasien oleh pasien itu sendiri melalui ritual lelaku (amalan atau ngelmu, baik kanuragan maupun kebatinan) atau dimasukkan oleh praktisi spiritual (melalui perantara susuk, jimat, atau media lain untuk kekebalan, pengasihan, kewibawaan, dll.).

Pada sebagian kasus yang lain (dan ini porsinya terbanyak), demit sengaja dikirimkan ke tubuh pasien oleh dukun santet atas permintaan (order) orang tertentu yang sakit hati, dendam, atau menginginkan keburukan pada si pasien.

Gangguan Gaib Berakibat Sakit Fisik (?)

Fakta atau info inilah yang menjadi salah satu keunikan dalam proses pengobatan Ningsih Tinampi. Bahwa gangguan gaib, terutama yang berupa santet, dapat berujung pada sakit fisik, seperti sakit jantung, liver, hipertensi, dan bahkan kanker. Keterangan ini diperoleh dari hasil "wawancara" BN dengan para makhluk gaib yang merasuki pasiennya.

Demit kiriman dukun santet biasanya tidak hanya satu, bisa puluhan, bahkan ratusan. Masing-masing dengan tugas yang spesifik. Ada yang berdiam di pembuluh darah, jantung, perut, hati, atau di organ tubuh lain, semua. Semua bertindak sebagai parasit. Tak beda dengan kuman patogen dalam tubuh manusia. Hanya saja, deskripsi perilakunya beda.

Patogen mikro (kuman) mungkin hanya memakan, meracuni, atau merusak jaringan tubuh manusia sambil terus berkembang biak, tetapi patogen gaib jauh lebih variatif deskripsi perilakunya. Ada yang menusuk-nusuk organ tubuh pasien dengan menggunakan paku, ada yang memasukkan ulat belatung, ada yang memukul-mukul semaunya; ada yang menyumbat pembuluh darahnya, dan sebagainya. Tentu saja itu semua dilakukan secara gaib. Tapi pasien bisa merasakan akibatnya secara nyata.

Gangguan Gaib dapat Memicu Perilaku Buruk

Tidak semua demit yang dikirimkan dukun santet dimaksudkan untuk menyakiti seseorang secara fisik. Karena order pada dukun santet berbeda-beda. Sebagian demit ada yang bertugas merusak rumah tangga target atau korban santet. Caranya dengan mempengaruhi perilaku si korban agar tidak akur dengan pasangannya (suami/istri-nya). Ada juga yang membuat salah satunya terpikat dengan pria atau wanita lain. Intinya, rumah tangganya dihancurkan, tapi si korban tidak menyadari kalau itu rekayasa pihak lain dengan bantuan dukun santet.

Mengerikan sekali, kejam, dan berbahaya. Saya membayangkan kalau yang akan dihancurkan dengan cara seperti itu bukan skala sebuah rumah tangga, tetapi sebuah negara di mana banyak orang sengaja dimasuki demit-demit temperamental berjiwa teroris yang gemar berseteru dengan pihak lain untuk selalu mengacaukan keadaan. Berlebihankah kekhawatiran semacam ini? Atau justru terlambat karena memang sudah terjadi?

Menguak Banyak Misteri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun