Meski masa kampanye belum resmi dimulai, Pilkada DKI sudah mulai memanas di sana-sini. Tiga pasangan calon gubernur dan wakilnya sudah diumumkan, masyarakat tinggal menunggu gebrakan yang akan mereka lakukan.
Namun, adalah tidak fair kalau membandingkan gebrakan nyata yang telah dilakukan para pasangan calon. Karena selain pasangan calon petahana belum punya kapasitas untuk membuat gebrakan nyata. Masih sebatas aksi informal, gebrakan budaya, atau sekadar aksi teatrikal belaka. Tapi justru aksi teatrikal ini yang menarik untuk dicermati.
Tralala Trilili Anies – Sandi
Pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno memiliki salam khas dengan kedua tangannya. Begitu melihatnya pertama kali, saya langsung teringat acara jadul dengan host Agnes Monica, yaitu Tralala-Trilili. Salamnya sepertinya mirip dengan itu. Setelah saya cek lagi di google, ternyata ada sedikit perbedaan. Salam Anies-Sandi itu Tralala-Trilili modifikasi. #gluk
Apakah salam Tralala Trilili itu menunjukkan bahwa Anies – Sandi ngefans dengan Agnes Monica? Atau malah ngefans dengan Indra Bekti yang mendampinginya? Ngefans dengan Indra Bekti, sepertinya tidak. Kalaupun ada, lupakan kemungkinan itu. Jadi, kemungkinan besarnya memang ngefans dengan Agnes Monica alias Agnezmo. Ini sangat menarik. Karena jika dikaji secara mendalam, hal ini menunjukkan keberpihakan pasangan Anies – Sandi pada seni budaya Betawi.
Iya, secara tersirat Anies–Sandi berpihak pada budaya Betawi. Karena Agnezmo punya single berjudul "Coke Bottle". Bukan bottle-nya, tetapi coke-nya. Itu nama tarian khas Betawi, bacanya: "cokek". Kalau dalam komik Betawi lawas yang pernah saya baca, cokek itu tarian bergenre erotis karena berhubungan dengan fenomena ngibing, para lelaki penonton ikutan goyang meliuk-liuk seksi di dekat atau bahkan menyentuh para penari; mirip dengan tayub.
Joget-Joget Sandi – Agus Harimurti
Membayangkan seorang Sandiaga Uno berjoget tentu membuat kita tersenyum sendiri. Kira-kira seperti apa jogetnya. Kalau Agus Harimurti tentu sudah terbiasa. Joget komando sebutannya, jogetnya para tentara. Kita semua tahu dan pastinya banyak yang suka, termasuk saya. Tapi yang saya maksud joget bukan itu. Yang saya maksud joget itu lari-lari di suatu tempat alias jog@ sebagai sarana tebar pesona alias tepe-tepe.
Sudah tersiar di berbagai media kalau Sandiaga Uno jog@ 5 wilayah di Jakarta. Sementara Agus Harimurti jog@sekitaran GBK. Tak peduli pasangannya nyalon ikut atau tidak, pokoke jog@ .. pokoke jog@.. pokoke …
Atraksi Teatrikal Ahok-Djarot
Apa ya kira-kira atraksi teatrikal pasangan calon ini? Kalau ngelenong sebenarnya Ahok hampir tiap hari latihan…. bahasanya. Bahasa lenong yang saya tahu memang bertaburan "makian". Tak semuanya kasar, cuma kebanyakan nadanya memang keras.
Kalau Pak Djarot yang lama di Jawa Timur tentu lebih akrab dengan ludruk. Dari sisi genre bahasa yang digunakan, ludruk bisa dikatakan sebagai lenongnya Jawa Timur. Sebaliknya, lenong bisa dikatakan sebagai ludruknya Jakarta. Jadi, jangan mengira kalau Pak Djarot tak bisa ngelenong. Mungkin background-nya yang akademisi (dosen) membuatnya terbiasa mengendalikan mimik muka dan tutur kata.
Namun secara potensi teatrikal, pasangan calon ini bukan cocok ngelenong atau ngeludruk, melainkan cocok sebagai pasangan kuda lumping alias jathilan. Karena akronim kombinasi nama keduanya sering diteriakkan dalam pertunjukan kuda lumping, yaitu "Hok–Dja … Hok–Dja…"
Tapi hati-hati, biasanya ada yang kesurupan. Baru dengar "hok-dja .. hok-dja" saja sudah panas badannya dan mencak-mencak ala silat Cimande, Cikalong, Cikeas… #isssh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H