Mohon tunggu...
Gideon Felix Ancory
Gideon Felix Ancory Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Film

Membandingkan Film Soekarno (2013) dengan Film Rudy Habibie (2016)

11 September 2022   21:59 Diperbarui: 11 September 2022   22:02 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: d.wikipedia.org

Kalian pasti tidak asing lagi dengan nama Soekarno dan Habibie.

Yap benar, nama-nama di atas adalah nama Presiden 1 dan 3 Indonesia. Banyak upaya-upaya yang telah di lakukan Presiden kita demi membangun Negara kita tercinta ini. Maka dari itu banyak sutradara yang ingin membuat film tentang perjalanan presiden kita tersebut.

Disini saya tidak membandingkan kisah dari Presiden 1 dan 3, melaikan cara sutradara dalam memfilmkan kisah dari sang Presiden. Mungkin ada beberapa perbedaan dalam Film kedua Presiden tersebut, mari kita bahas.

Film Soekarno, film ini di rilis 11 Desember 2013, Film ini bercerita tentang kehidupan Presiden pertama Indonesia yang berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Film ini di sutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Di awal film bercerita tentang seorang anak Bernama kusno yang berbadan kurus dan sakit-sakitan sampai sang ayah mengganti nama anak tersebut menjadi Soekarno. Sang ayah berharap besar agar sang anak tumbuh dan berkembang menjadi seorang laki-laki yang Tangguh dan gagah.

Harapan sang ayah pun terpenuhi Soekarno berhasi menjadi laki-laki yang Tangguh dan berhasil menyuarakan seluruh rakyat Indonesia untuk merdeka. Tetapi Soekarno tidak sendirian dalam menyuarakan kemerdekaan Indonesia, sang Presiden di temani oleh wakilnya Moh. Hatta.

Sumber: Vidio.com
Sumber: Vidio.com

Film Rudy Habibie, film ini di rilis 30 Juni 2016, film ini bercerita tentang kehidupan sang Presiden 3 saat masih muda. Saat itu sang Presiden berkuliah di Jerman, yang dimana sang Presiden berkuliah di Jerman dengan beasiswa yang berhasil ia dapatkan.

Kisah ini bermula dengan menceritakan Rudy Habibie dengan beberapa sahabatnya yang sama-sama berasal dari Indonesia sudah berada di Jerman. Rudy mempunyai mimpi yang terlalu besar sehingga teman-teman yang sama-sama berasal dari Indonesia menertawakannya.

Mimpi sang Presiden itu adalah mengembangkan teknologi dirgantara di Indonesia. Mimpi yang pernah di tertawai oleh temen-temennya tersebut pun menjadi nyata, dan terbukti Rudy Habibie berhasil mewujudkan mimpinya tersebut dan membantu Indonesia menjadi maju.

Bacaan di atas merupakan sinopsis singkat dari kedua film yang akan kita bahas.

Di antara film Soekarno dan film Rudy Habibie, Film Soekarnao merupakan film yang pertama kali keluar di bandingkan dengan film Rudy Habibie, dan menurut dari tahun rilisnya film Rudy Habibie bisa jadi lebih unggul, di karenkan kemajuan sytem ataupun editing film.

 Mari kita bahas kedua film tersebut melalui element-element film.

Sinematografi, cara atau metode yang digunakan untuk mengambil gambar agar penonton mudah untuk menangkap makna ataupun pesan yang ingin di sampaikan oleh film tersebut melalui sebuah gambar.

Dari segi sinematografinya, film Soekarno maupun film Rudy Habibie sudah sangat bagus, karena kedua film tersebut sama-sama di pegang oleh 2 sutradara yang ternama di Indonesia, yang dimana sebelum film ini, sudah banyak film yang bagus di tangan mereka.

Tetapi Namanya juga manusia, pasti melakukan kesalahan. film Soekarno sendiri banyak penonton yang kurang puas, di karenakan ada beberapa sudut pengambilan dalam film yang membuat sceen tersebut tidak terasa feelnya.

Contoh feel yang tidak terasa tersebut saat sceen rakyat Indonesia yang di perbudak jepang, dan disitu hanya sosok dari Soekarno saja yang di perlihatkan. Yang seharusnya dalam pengambilan dapat melibatkan rakyat Indonesia yang di perbudak oleh jepang.

Sedangkan di film Rudy Habibie, sudah cukup bagus dalam sudut pengambilannya. Agak sulit mencari cela letak kesalahan dalam sudut pengambilannya. Tetapi sceen Rudy Habibie sukses menjadi sukses dan menjadi Presiden kurang terlalu di perlihatkan di filmnya.

Editing, proses dimana pemilihan, pemotongan dan penggambungan sehingga menghasilkan sebuah film. Editing adalah hal yang sangat penting dalam pembuatan film, bagaimana tidak jika tidak melalui tahap editing mungkin film tidak bakal seru untuk di nikmati.

Dalam film Soekarno, editingnya sudah rapi tetapi pencahayaan serta grafik editing yang di berikan kurang maksimal. Mungkin karena film tersebut di buat pada tahun 2013, yang dimana pada tahun tersebut editing yang dilakukan belum semaksimal pada tahun berikutnya.

Sedangkan pada film Rudy Habibie, editing yang dilakukan sudah maksimal, sehingga pencahayaan yang ada di dalam film juga sangat bagus, cahaya yang di hasilkan memanjakan mata-mata penonton yang menyaksikan film tersbut.

Suara, merupakan bagian dari editing juga. Suara juga perlu di edit agar dialog yang di ucapkan dalam film terdengar jelas oleh penonton, sehingga membuat penonton dapat mengerti atau paham dengan maksud film tersebut.

Dalam film Soekarno suara dari dialog-dialog pemeran sudah jelas, tetapi backsound yang di terapkan di dalam film kurang mengenakan. Salah satu kekurang puasan penonton film ini karena backsound yang ada di film ini kurang terasa dengan sceen yang di tampilkan.

Sama halnya dengan film Rudy Habibie, Dialog serta translate dialog yang ada di film sudah jelas, tetapi backsound yang ada di beberapa sceen kurang masuk dengan sceen yang lagi di tampilkan, saat adegan menegangkan, adegan romance, maupun saat adegan sedih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun