Mohon tunggu...
Gibran Ramadani
Gibran Ramadani Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN KHAS Jember

menulislah agar kau dikenang

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan, Bulan Penuh Tangisan dan Kerinduan

24 April 2022   11:39 Diperbarui: 24 April 2022   11:42 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.berkumur atau istinsyaq

Berkumur-kumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudhu) tidak membatalkan puasa. Di luar bulan puasa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menganjurkan agar orang berkumur dan beristinsyaq sekeras-kerasnya agar mulut dan hidung lebih bersih. Namun dalam bulan puasa dituntunkan agar jangan berlebihan melakukan hal demikian agar tidak kemasukan air ke dalam perutnya sehungga puasanya menjadi batal. Jadi berkumur dan istinsyaq secara normal tidak membatalkan puasa. Hal ini didasarkan kepada hadits :

. ( )

Artinya : Diriwayatkan dari Laqith bin Saburah ia berkata : Aku berkata : Wahai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam terangkanlah kepadaku perihal wudhu. Beliau bersabda : Ratakanlah air wudhu dan selah-selahilah jari-jarimu serta keras-keraskanlah menghirup air di hidung kecuali apabila kamu sedang berpuasa. [HR. Tirmidzi]

Dalam riwayat ad-Daulabi yang dishahihkan sanadnya oleh Ibnu al-Qathan dinyatakan :

Artinya : Apabila engkau berwudhu, maka keraskanlah dalam berkumur dan menghirup air di hidung kecuali kamu sedang berpuasa.

Intinya kita tidak boleh berlebihan ketika berkumur dan beristinsyaq, karena hal itu ditakutkan adanya air yang masuk kedalam diri kita. Cukuplah sederhana mungkin tidak terlalu berlebihan dalam melakukannya.

Intinya dalam pembahasan ini, ada dua point penting yang harus kita tarik benang merah. Yang pertama adalah kita harus perbanyak ibadah. Kita tidak akan tau apakah di ramadhan depan kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT. Point kedua adalah hal-hal yang seharusnya kita hindari saat puasa.

Puasa hakikatnya bukan hanya menahan lapar, namun juga mengajak kita untuk menahan hawa nafsu agar kita tidak melalukan kemaksiatan. Lalu ketika kita bisa melakukan kesemuanya tersebut, Allah akan membalas kita dengan pahala yang sangat besar.

Nabi Muhammad SAW bersabdah, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun