3.berkumur atau istinsyaq
Berkumur-kumur dan beristinsyaq (memasukkan air ke hidung ketika berwudhu) tidak membatalkan puasa. Di luar bulan puasa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menganjurkan agar orang berkumur dan beristinsyaq sekeras-kerasnya agar mulut dan hidung lebih bersih. Namun dalam bulan puasa dituntunkan agar jangan berlebihan melakukan hal demikian agar tidak kemasukan air ke dalam perutnya sehungga puasanya menjadi batal. Jadi berkumur dan istinsyaq secara normal tidak membatalkan puasa. Hal ini didasarkan kepada hadits :
. ( )
Artinya :Â Diriwayatkan dari Laqith bin Saburah ia berkata : Aku berkata : Wahai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam terangkanlah kepadaku perihal wudhu. Beliau bersabda : Ratakanlah air wudhu dan selah-selahilah jari-jarimu serta keras-keraskanlah menghirup air di hidung kecuali apabila kamu sedang berpuasa. [HR. Tirmidzi]
Dalam riwayat ad-Daulabi yang dishahihkan sanadnya oleh Ibnu al-Qathan dinyatakan :
Artinya : Apabila engkau berwudhu, maka keraskanlah dalam berkumur dan menghirup air di hidung kecuali kamu sedang berpuasa.
Intinya kita tidak boleh berlebihan ketika berkumur dan beristinsyaq, karena hal itu ditakutkan adanya air yang masuk kedalam diri kita. Cukuplah sederhana mungkin tidak terlalu berlebihan dalam melakukannya.
Intinya dalam pembahasan ini, ada dua point penting yang harus kita tarik benang merah. Yang pertama adalah kita harus perbanyak ibadah. Kita tidak akan tau apakah di ramadhan depan kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT. Point kedua adalah hal-hal yang seharusnya kita hindari saat puasa.
Puasa hakikatnya bukan hanya menahan lapar, namun juga mengajak kita untuk menahan hawa nafsu agar kita tidak melalukan kemaksiatan. Lalu ketika kita bisa melakukan kesemuanya tersebut, Allah akan membalas kita dengan pahala yang sangat besar.
Nabi Muhammad SAW bersabdah, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI