Mohon tunggu...
Khalil Gibran
Khalil Gibran Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ingin Capai Indonesia Emas 2045? Berdayakan Pemuda!

15 Januari 2018   12:33 Diperbarui: 15 Januari 2018   13:06 7326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kutipan Umar Bin Khattab

"Dan setiap kali aku menemui masalah-masalah besar, yang kupanggil adalah pemuda."

Kutipan dari Umar Bin Khattab tersebut perlu kita resapi benar-benar. Pasalnya, pemuda adalah bagian terpenting dalam sebuah bangsa dan peradaban. Keberadaan pemuda sesungguhnya menjadi modal yang besar bagi pembangunan dan kemajuan bangsa. Oleh karena sebuah bangsa yang besar, sesungguhnya bukan hanya diukur dari kekayaan sumber daya alamnya saja.

Bapak proklamator kita pun bernah berujar : "Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia"

Dalam Alkitabiah juga dijelaskan betapa pentingnya generasi muda. Dalam Korintus 4:14 dan Efesus 6:4 disebutkan : "Jika kita mau (mempercayakan hal besar), maka kita akan dikejutkan bahwa generasi yang akan datang akan menjadi generasi yang mampu melakukan hal-hal besar,"

Presiden Ri ketiga BJ Habibie, pun mengingatkan betapa pentingnya keberadaan sumber daya manusia dalam membangun bangsa. Menurutnya, regenerasi menjadi syarat mutlak dalam mewujudkan hal tersebut.

Banyak pemimpin yang menyangka bahwa dirinya mempunyai hak untuk mengontrol para penerusnya. Mereka akhirnya bersikap terlalu kaku dan bahkan mengekang. Padahal Indonesia pada tahun 2045, disebut-sebut akan memasuki masa keemasannya.

Pada tahun tersebut, jumlah penduduk di usia produktif berjumlah 70 persen dari total penduduk di Indonesia. Sehingga, apabila mampu diberdayakan, potensi ini dapat mengoptimalkan pembangunan secara nasional. Di sanalah peran generasi muda dipercaya akan sangat berpengaruh.

Indonesia dengan potensi  jumlah sumber daya manusia yang besar sesungguhnya bukan hanya menjadi sebuah kelebihan. Namun juga menjadi tantangan yang mesti dijawab dan diselesaikan. Pendidikan yang masih sulit dijangkau, lapangan pekerjaan yang minim, kerusakan moral, korupsi dan kesenjangan sosial sesungguhnya merupakan bagian dari beberapa masalah yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari.

Masalah-masalah inilah yang kurang lebih selalu bersentuhan dan dirasakan langsung dampaknya oleh Rakyat Indonesia. Hanya segelintir dari rakyat Indonesia yang terlepas dari pengaruh dan dampak dari masalah-masalah tadi.

Presiden Joko Widodo juga meyakini bahwa Indonesia akan mencapai puncak kejayaannya pada 2045 yang akan datang. Menurutnya, pada 2030 Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Sebanyak 52 persen penduduk di Indonesia merupakan usia produktif. Oleh sebab itu ia mengingatkan, siapa pun nanti pemimpinnya, yang namanya pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci dalam rangka mengantarkan kita pada Indonesia emas di 2045.

Industri Kreatif dan pariwisata disebut Jokowi sebagai sektor yang sangat menjanjikan bagi generasi muda.

Peran pemuda dalam mencapai Indonesia Emas sudah sering digaungkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono. Dalam berbagai kesempatan, ia kerap mengaitkan "penataan generasi muda" dengan Indonesia Emas 2045. Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute itu acap kali menjadi pembicara di berbagai Universitas di Indonesia.

Menurutnya, mahasiswa yang banyak mengikuti kelasnya, rata-rata berusia 19 tahun. Pada tahun 2045, atau 28 tahun lagi, usia mereka akan genap 47 tahun. Inilah usia keemasan bagi mereka.

Secara intelektual, di saat itulah usia seseorang dalam kondisi matang. Sehingga berpotensi untuk menjadi pemimpin di dalam berbagai profesi maupun bidang. Bukan tidak mungkin, apabila dioptimalkan, Indonesia akan menjadi yang terbaik.

Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, AHY memberikan tiga syarat yang harus dipenuhi oleh pemuda.

Pertama, pemuda harus memiliki kecerdasan intelektual dan rasa ingin tahu yang tinggi. Menurut pria pemilik gelar Master of Science in Strategic in Strategic Studies ini, bukan hanya dalam akademik, rasa ingin tahu tersebut juga diwujudkan dalam kehidupan bernegara.

Kedua, pemuda harus pantang menyerah dan rela berkorban. Sikap pantang menyerah tersebut diwujudkan dengan iklas menerima segala hasil dan mau untuk mencobanya kembali.

Terakhir, AHY juga mengajak para mahasiswa untuk mau berorganisasi. Tujuannya adalah untuk melatih jiwa kepemimpinan dan manajerial. Sikap kepemimpinan, dibutuhkan oleh seseorang yang mau maju.

Generasi muda sebagai penggerak utama harus menjadikan hal ini sebagai pelecut. Jangan hanya menunggu tanpa melakukan apa-apa. Menurut UNICEF, pada tahun 2016 sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan yakni sebanyak 600 ribu anak usia sekolah dasar (SD) dan 1,9 juta anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Jumlah partisipasi kasar penduduk yang mengenyam pendidikan strata 1 baru 20 persen, alias mencakup 6 juta orang. Sementara pada februari 2017, tingkat pengangguran terbuka di kota sebesar 6,50%, di pedesaan hanya sebesar 4,00%.

Artinya, masih banyak yang perlu dibenahi. Jika generasi muda hanya diam melihat ini, yakinlah cita-cita untuk meraih Indonesia Emas tersebut akan menjadi mimpi kosong saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun