Mohon tunggu...
Khalil Gibran
Khalil Gibran Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lima Langkah Cerdas Saat Pemilu

6 Desember 2017   22:09 Diperbarui: 6 Desember 2017   22:20 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lakukanlah riset pada calon-calon tersebut. Sebaiknya, jangan menjadikan media sosial atau bahkan media mainstream,sebagai sumber utama. Karena bagaimanapun, media merupakan sebuah korporasi yang memiliki kepentingan, dimana terdapat framingdan agenda media pada setiap informasi yang disajikan. Carilah penelitian-penelitian ilmiah dan buku-buku biografi, untuk mengetahui rekam jejak sang calon. Ketahui rekam jejaknya, apa yang sudah dilakukan, bidang keahliannya dan 'kebersihan' calon dari kasus-kasus hukum dan korupsi.Kemudian komparasi dengan calon lain.

Gunakan websaite resmi dalam melakukan riset. Misal kamu dapat melakukan pengecekkan harta kekayaan pejabat di acch.kpk.go.id/aplikasi-lhkpn. Aplikasi LHKPN ini merupakan kumpulan dokumen pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara yang telah diverifikasi oleh KPK.

Kamu juga perlu untuk mengetahui partai pendukung si calon, siapa aktor politik dibelakangnya, dan bagaimana orang-orang tersebut. Seringkali partai dengan angka korupsi tinggi kembali terpilih dengan suara banyak. Kamu harusnya peka terhadap hal itu.

3. Jangan Gantungkan Harapan Pada Janji-janji Kampanye

Mungkin kamu sudah bosan dengan politisi yang kerap mengumbar janji-janji manis, sementara hingga sekarang tidak ada realisasinya. Lebih sedih lagi kalau setelah terpilih politisi tersebut malah bertolak belakang dengan apa yang ia koarkan. Sudah banyak politisi yang melakukannya, mungkin kamu tahu orangnya.

Untuk itu, kamu tidak perlu berfokus pada apa yang mereka janjikan. Belajarlah dari pengalaman yang sudah-sudah. Cukup ketahui bentuk rancangan kerja mereka saja. Jika wacana tersebut bersifat retorika, misalnya Jika Saya Terpilih Saya Akan Mensejahterakan Rakyat! Tentu kamu sebagai kaum terpelajar akan sadar bahwa itu sudah seharusnya menjadi tugas seorang pemimpin, tidak perlu lagi digaungkan. Kecuali ia memiliki grand plan terhadap hal tersebut. Kemudian bandingkanlah hal tersebut dengan calon-calon lain.

4. Hati-hati dalam Menyaring Informasi

Saat masa kampanye, akan banyak informasi yang tidak jelas beredar di media sosial. Meme, link address, dan foto-foto mungkin akan berseliweran di newsfeedkamu. Bijaklah menyikapi hal tersebut. Jika kamu meragukannya, lakukan checkdan recheckterhadap informasi tersebut. Teliti lagi media apa yang menyebarkannya, apakah mdia tersebut kredibel dan bisa terpercaya.

Yang paling penting jangan terpancing dengan informasi-informasi yang ada. Sering kali suatu kelompok menyebarkan kebencian dan keburukan salah satu calon. Jika kamu telah yakin dengan pilihanmu, kenapa harus memusingkan 'sentilan' dari orang lain. Cukup yakini dan jangan pula ikut-ikutan mendegradasi calon atau kelompok lain. Karena hal itu akan membebani pikiran kamu sendiri, ya kan?Jika kamu menemukan adanya isu SARA, berita hoax,dan black campaign,ya tinggal dilaporkan saja, as simple as that.

5. Terima Hasil dengan Tenang dan Tidak Berlebihan

Siapapun nanti yang terpilih sebagai pemimpin, baik calon pilihanmu atau tidak, jangan over reacteddalam menyikapinya. Jika calon pilihanmu menang, ya sudah, kamu tidak perlu mengasihani atau membullycalon dan pendukung lain. Atau jika kamu kalah, mau tidak mau harus menerimanya. jangan gagal move on ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun