Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Belajar dan mengajar

Saya adalah orang yang menyukai tantangan dan juga ingin terus mencari ilmu, saya cepat beradaptasi dengan lingkungan, memiliki semangat hidup yang tinggi, mau belajar dari segala hal, mampu bekerja secara kelompok maupun individu. Motivasi dalam hidup : "Terus berbuat baik baik kepada siapapun, jangan berhenti mencari ilmu, teruslah bermanfaat untuk orang lain"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tuhan Ada di Mana? Tuhan Laki-laki atau Perempuan? "Ngaji"

23 Januari 2023   14:00 Diperbarui: 23 Januari 2023   14:05 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kedua apabila nanti kiamat langit dan bumi digulung semuanya dan Allah berdalil limanil-mulkul-yaụm  siapa yang paling berkuasa disini sudah tidak ada makhluknya lalu anda saya tanya masih yakinkah Allah ada? Mana buktinya? Pasti akan mlongo kenapa mlongo tidak ada langit tidak ada bumi anda akan terpaksa akan mengatakan Allah tidak ada karena buktinya tidak ada. Allah tidak perlu dibuktikan tetapi Allah sebagai bukti membuktikan adanya alam semesta ini jadi kita ini ibaratnya seperti kolong tempat tidur, tetapi itu semua jangan diteruskan atau jangan menyimpulkan sendiri bahwa Allah itu kaya tempat tidur itu hanyalah sebagai penyerdahanaan kalimat atau istilah agar pembaca lebih gampang memahami sebuah kalimat atau sebuah bacaan sehingga nantinya pembaca bisa paham tentang intisari dari sebuah bacaan.

Artinya nanti ketika anda merintih di akhirat ditanya oleh Allah malaikat mana buktinya Allah itu ada? Jangan lah bingung tapi saya membuktikan adanya allah bukan dengan logika saya saja tapi dengan rasa saya Ketika malaikat menannyakan Allah itu ada jawablah yakin lalu malaikat menannyakan mana buktinya jawab : aku yang merasakan wahai malaikat jadi kembali ke pertanyaan di awal Allah itu laki-laki atau perempuan itu seharusnya tidak usah dipikirkan kemudian kaitanya dengan kebatinan-kebatinan mungkin arahnya nanti masalah jimat-jimat masalah jampi-jampi yang sedang gencar ini, karena persoalan bikin jimat itu musyrik dan juga meyakini selain Tuhan ada peunya kekuatan yang lain namanya jimat, orang yang mengatakan jimat itu musyrik suatu ketika dia marah kepada bawahannya yang kerjaannya salah bawahannya yang melawan terus sambil di marah mengatakan mulai hari ini kamu harus tau aku adalah pimpinan kamu disini masa depanmu ada diujung penaku bisa kumutasikan kamu dapat yang jauh disana. Bayangkan dia mengatakan jimat musyrik tapi dia mengatakan masa depanmu ada di ujung penaku ini, musyrik ada tuhan lain tapi kalau ada orang mengatakan masa depanmu ada di ujung penaku atau masa depanmu ada ditanganku berarti dia sudah menjadi Tuhan betul atau tidak. Jadi mana yang lebih musyrik mengaku Tuhan apa membuat jimat ini pesoalannya. Contoh nyatanya bapak-bapak masuk hutan saya kasih jimat, jimat ini anti macan anti bisa ular otomatis bapak-bak itu mempunyai hati yang tegar kemudian satu orang lagi saya kasih senapan lalu masuk hutan lebih tegar mana bawa senapan apa bawa jimat ? jadi mana yang lebih musyrik ? conoh lain Ibu-ibu bawa uang 50 ribu ke grage mall atau ke supermarket karena tujuannya membeli pembalut jalannyapun menunduk tidak akan tengak-tengok tapi begitu membawa uang yang banyak ia akan berjalan secara berlagak sambil bertengak-tengok kekanan dan ke kiri gaya dan menunjukan kesombongan dirinya itu berarti dengan uangpun kamu semakin berani kalau begitu uang musyrik atau tidak? Ini yang menjadi persoalan.

Jadi kesimpulannya adalah kebatinan, kejawen, wiwitan, ajian dan sebagainnya STOP!! Jangan pernah memusyrikan sipapun jangan mengkafirkan siapapun itu wilayah Tuhan.

Demikian artikel yang bisa saya sampaikan, artikel ini diduplikasi dan di tulis kembali oleh penulis dari proses ngaji penulis dari sebuah pengajian yang disampaikan oleh KH. Abdul Syakur Yasin, MA melalui channel youtube : 

https://www.youtube.com/watch?v=eK-3LMUmGbA

Created @Susanto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun