Mohon tunggu...
Gibran Rona Fahrezi
Gibran Rona Fahrezi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Komunikasi Digital dan Media SV IPB

Speech is Silver, Silence is Golden

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Terlalu Sering Terjadi Macet Saat Akhir Pekan, Jalan di Cisarua Membutuhkan Solusi Secepatnya!

13 Maret 2023   20:24 Diperbarui: 13 Maret 2023   20:30 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi arus lalu lintas di depan Pasar Cisarua terpantau ramai lancar, Jumat (3/3/2023). Sumber Foto: Dokumentasi pribadi

BOGOR - Akibat dari kemacetan lalu lintas jalur Bogor-Puncak menghambat aktivitas warga sekitar Cisarua setiap menjumpai akhir pekan. Hal ini dikarenakan banyaknya kendaraan yang ingin melakukan wisata ke daerah Puncak pada saat hari libur. Hal tersebut tentu menyebabkan kemacetan karena untuk menuju Puncak hanya ada satu pilihan jalur yaitu melewati Ciawi-Cisarua sebagai jalan utama. 

Sudah sejak lama Puncak menjadi tempat para wisatawan untuk melakukan liburan karena lingkungannya yang masih asri dan hijau. Namun seiring bertambahnya objek wisata di kawasan Puncak menjadikan lalu lintas padat khususnya di Cisarua. Selain sebagai jalan utama Bogor-Puncak, jalan di Cisarua lebih tepatnya depan Pasar Cisarua mengakibatkan kacaunya lalu lintas karena tempat keluar masuknya kendaraan dari arah pasar. 

Menanggapi hal ini, Danung sebagai salah satu tukang ojek pangkalan yang bertempat di depan Pasar Cisarua menyatakan alasan macetnya Jalan Cisarua dikarenakan beberapa faktor.

“Jalur Cisarua ini kan jalur utama Bogor-Puncak ya,  jadi memang pasti rame saat hari libur ditambah ada penutupan jalur (One way), terus disini ada pasar jadinya jalanan susah diatur makanya macet parah” ujar Danung, Jumat (3/3/2023).

Imbas dari kemacetan ini dirasakan warga sekitar Cisarua yang hendak melakukan rutinitas atau aktivitas sehari-hari. Terdapat masalah yang dirasakan warga sekitar yang berdampak pada terganggunya mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Danung sebagai salah satu warga yang merasakan imbas dari kemacetan Cisarua mengaku bahwa menjadi kesulitan dalam mendapatkan penumpang ketika macet terjadi. 

“Pusing kalau udah macet tuh, ngojek dari pagi sampe magrib tetep aja sepi penumpang bahkan bisa aja nggak ada sama sekali soalnya kan kalo macet gini warga jadi nggak bisa kemana-mana walaupun sebenernya pengen” ucap Danung.

Adapun warga yang menilai dengan terjadinya macet ini menjadi tambahan peluang dalam mendapatkan uang seperti pedagang pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan sekitar Pasar Cisarua.

“Sebenernya ada plus minusnya. Di satu sisi memang jalanan jadi padat, lalu lalang motor juga serem nyenggol gerobak tapi dari macet ini mobil yang kejebak jadi pada turun buat jajan kan lumayan” ungkap Surya sebagai salah satu pedagang kaki lima di pinggir jalan sekitar Pasar Cisarua.

Sementara itu untuk menangani peristiwa ini didapatkan beberapa pilihan untuk sekiranya dapat mengurangi kemacetan yang sudah sejak lama terjadi di sepanjang jalur Bogor-Puncak.

Diantara dari pilihan untuk menangani kemacetan ini yang pertama sebagaimana wacana Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yaitu pembangunan jalan bebas hambatan berbayar atau jalan tol berjarak sepanjang 18 kilometer dengan rute Caringin-Cisarua-Gunung Mas.

Beragam tanggapan pro dan kontra dari masyarakat juga bermunculan mengenai adanya wacana pembangunan jalan tol tersebut seperti akan merusak ekosistem hutan dan mengurangi daerah resapan air hujan yang nantinya akan berimbas kepada daerah di bawahnya.

Yang kedua melalui diselesaikannya jalur Puncak 2. Jalur Puncak 2 dapat menjadi opsi kedua dan termasuk sudah bisa digunakan saat ini dengan rute mulai dari Sentul (Bogor)-Babakan Madang-Hambalang-Sukamakmur-Pacet-Istana Cipanas (Cianjur) dengan catatan sebagai saran untuk menggunakan jalur ini hanya saat siang hari karena jalur Puncak 2 masih minim penerangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun