Cerita Pendek “Hang Tuah”
Pada zaman dahulu hiduplah seorang adik kakak mereka adalah orang kaya yg baik hati adiknya bernama hang tuah dan kakaknya bernama hang tuan.adiknya orang dermawan tetapi berbeda dengan kakaknya yg sombong dan pelit.suatu hari hang tuah bertemu dengan orang yg kesusahan ,hang tuah memberikan 10 logam emas.kakaknya sudah melarang tetapi ia tetap memberi,suatu hari hang tuah berjalan dengan hang tuan,hang tuan membawa cambuk kawat untuk menyambuk adiknya jika memberi lagi.tetapi hang tuah tetap memberi walau ia menderita.sesaat mereka pulang hang tuah lekas mandi,lalu ia melihat tubuhnya berdarah darah karna di cambuk oleh kakaknya.namun ada seseorang yg datang ternyata orang itu pernah di tolong oleh hang tuah.orang itu memberi air 7 kembang bunga langkah yg dapat menyembuhkan dan menghilangkan penyakit atau luka luka serta bisa membuat orang menjadi kaya raya.hal itu di ketahui oleh hang tuan.hang tuah bertanya kepada orang itu "di mana kau mendapatkan air 7 kembang bunga itu???"
"kalau saya tahu saya akan ke sana dan mengambil air itu untuk saya berikan kepada orang yg kesusahan."sambung hang tuah
lalu orang yg pernah di tolong oleh hang tuah menjawab
"saya mendapatkan air ini di belakang gunung buaya raksasa,tetapi hanya orang yg baik dan mempunyai iman yg kuat yg dapat melewatinya sebab di sana akan di tanya tentang iman dan budi pekerti.yg bisa menjawab akan bertemu dengan buaya raksasa itu dan mengambil air 7 kembang bunga sebanyak banyaknya."
mendengar hal itu,hang tuan langsung pergi menuju gunung itu tanpa berfikir panjang.ia adalah orang yg sombong dan pelit lalu hang tuah menyusul setelah orang yg tadi pulang.ia pergi dengan hati hati.sedangkan hang tuan terburu buru.ia takut hang tuah terlebih dahulu mendapatkan air 7 kembang bunga.karena terburu buru hang tuan tidak melihat jalan tembusan terdekat untuk sampai di gunung tersebut.hang tuah dengan sabar dan hati hati menuju gunung tersebut.ia melihat jalan tembusan itu.ia melewati tembusan itu dan akhirnya setelah 10 menit ia sampai.ia di tanya oleh anak buaya itu 5 pertanyaan sudah terjawab dengan benar ia masuk dan bertemu dengan buaya raksasa itu.buaya raksasa memerintahkan hang tuah untuk mengambil air tersebut.ia tidak mengambil banyak,melainkan ia hanya mengambil 5 kendi air untuk di bagikan kepada rakyat miskin.lalu buaya itu bertanya
"mulia sekali hatimu karna hatimu mulia ambillah sebanyak banyaknya."
hang tuah menjawab
"saya hanya membutuhkan 5 kendi air saja bahkan ini lebih dari cukup untuk di bagikan kepada rakyat miskin."
setelah itu hang tuah segera berterimakasih kepada sang buaya dan pulang.hang tuan pun baru sampai anak buaya itu sudah mengetaahui bahwa hang tuan adalah anak yg sombong dan pelit.hang tuan memberi janji yg berbunyi
"jika aku bisa menjawab pertanyaanmu berilah aku 20 kendi air tetapi jika aku tidak berhasil berilah saya kepada buaya raksasa sebagai persembahan."
anak buaya itu menyetujuinya karna ia yakin hang tuan tidak akan bisa menjawab pertanyaan tersebut.akhirnya hang tuan bisa menjawab 4 pertanyaan dan tinggal 1 pertanyaan lagi yg belum ia jawab.ia bingung akhirnya ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu dan akhirnya ia di jadikan persembahan untuk buaya raksasa.
itulah hukuman bagi orang yg sombong peristiwa ini terjadi ketika hang tuah telah sampai di rumahnya.akhirnya hang tuah menjadi orang yg kaya raya dan dermawan.kedermawanannya itu di sukai oleh rakyat.hang tuah memberikan 10 logam emas kepada setiap orang.warga di desa itu hidup damai dan sejahtera.
Hasil observasi Unsur Intrinsik
Jika dilihat akan ada perbedaan antara unsur intrinsik hikayat dan unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen dan hikayat. Sebelumnya, mari kita membahas unsur-unsur intrinsik yang ada dalam hikayat dan cerpen, penulis juga akan menampilkan kutipan yang bersangkutan dengan unsur intrinsik yang ada
Unsur intrinsik yang akan dibahas pertama adalah latar. Latar tempat yang ada pada hikayat diatas adalah Sungai Duyung diambil dari penggalan “…., anak Hang Mahmud. Mereka bertempat tinggal di Sungai Duyung”.sedangkan latar tempat di dalam cerpen tidak dijelaskan. Untuk latar waktu yang dipakai pada hikayat dan cerpen ialah sama, yaitu masa lampau. Diambil dari penggalan " Pada zaman dahulu hiduplah seorang….” Dan Pada suatu ketika ada seorang pemuda yang bernama Hang Tuah” Peggalan-penggalan tersebut menunjukkan hal itu terjadi pada zaman dahulu.
Unsur intrinsik yang selanjutnya adalah tema. Tema yang terdapat pada hikayat ialah kepahlawanan,kalimat yang membahas itu adalah “Pemberontak itu datangke hadapan Hang Tuah lalu menikamnya bertubi-tubi. Maka Hang Tuah punMelompat dan mengelak dari tikaman orang itu. Hang Tuah lalu mengayunkankapaknya ke kepala orang itu, lalu terbelalah kepala orang itu dan mati”. Sedangkan tema cerita pendeknya adalah kedermawanan, tema itu didapat dari penggalan “Kedermawanannya itu di sukai oleh rakyat.Hang tuah memberikan 10 logam emas kepada setiap orang. Semua warga di desa itu hidup damai dan sejahtera”.
Unsur intrinsik berikutnya adalah plot/alur cerita. Alur cerita yang terdapat pada hikayat diatas adalah maju. Penggalan yang dapat menyatakan alurnya maju adalah “…… Seluruh tubuh Hang Tuah berbau sepertiwangi-wangian. Siang harinya, Hang Mahmud pun menceritakan mimpinya kepada istri dan anaknya.... Maka Hang Tuah punMelompat dan mengelak dari tikaman orang….”. untuk plot/alur cerpen adalah maju, dibuktikan oleh penggalan “Pada zaman dahulu hiduplah seorang adik kakak mereka adalah orang kaya yg baik hati adiknya bernama hang tuah dan kakaknya bernama hang tuan…. hang tuah memberikan 10 logam emas kepada setiap orang.warga di desa itu hidup damai dan sejahtera”.
Unsur intrinsik yang ke-4 adalah penokohan. Tokoh tokoh yang ada di hikayat adalah Hang Tuah, Hang Mahmud, Dang merdu, dan baginda raja. Sedangkan di dalam cerita pendek tokohnya ialah Hang Tuan, Hang tuah, Buaya raksasa, Anak Buaya.