Mohon tunggu...
giat9desatuwel
giat9desatuwel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 2024 DESA TUWEL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Unnes Giat 9 Desa Tuwel Sosialisasikan Pengolahan Barang Bekas Melalui Pembuatan Inovasi Aquaponik

13 Agustus 2024   00:34 Diperbarui: 13 Agustus 2024   00:41 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin, 24 Juni 2024 - mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Tuwel melakukan suatu inovasi pengolahan sampah dan pemanfaatan kembali barang bekas melalui pembuatan Inovasi Aquaponik. Latar belakang lahirnya inovasi ini adalah kurangnya pengelolaan sampah pada masyarakat desa. Maka dari itu, inovasi pembuatan Aquaponik ini menjadi salah satu solusi dalam pengelolaan sampah, pemanfaatan barang bekas, dan pemanfaatan lahan.

Aquaponik merupakan salah satu inovasi budidaya hidroponik dan akuakultur dalam suatu sistem. Tanaman hidroponik yang digunakan seperti daun bawang, selada air, pokcay, kangkung dan lain sebagainya. Sementara itu, budidaya akuakultur yang digunakan dapat berupa ikan air tawar, contohnya lele.

Inovasi Aquaponik dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi kepada warga Desa Tuwel. Sosialisasi dilakukan kepada ibu-ibu pengajian antar RW warga Desa Tuwel. Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 Desa Tuwel memulai kegiatan bersama ibu-ibu RW dengan mempersiapkan alat dari barang bekas, persiapan bahan-bahan tanam seperti batang daun bawang, selada air, dan sebagainya.

Dokumen: Sumber Pribadi
Dokumen: Sumber Pribadi

Program Kerja Inovasi Aquaponik dibuat sekaligus menjadi salah satu perlombaan 17 Agustus antar RW. Setelah pelaksanaan sosialisasi dengan ibu-ibu pengajian antar RW, dilakukanlah pelatihan sekaligus pembuatan aquaponik. Setelah kedua prosedur tersebut, mahasiswa UNNES GIAT 9 2024 Desa Tuwel pun melakukan secara berkala untuk menunjang keberlanjutan program.

Selain menunjang keberlanjutan program, pemantauan secara rutin juga dilakukan untuk menilai progres yang dilakukan antar RW. Penilaian yang dilihat dari pemantauan rutin meliputi kebersihan, pemanfataan barang bekas, estetika, dan keberagaman tanaman.

Program kerja mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Tuwel ini memperoleh dukungan dari berbagai pihak terkait. Pihak-pihak tersebut meliputi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal, serta UPTD Perlindungan Tanaman Kecamatan Bojong. Melalui dukungan tersebut, program dapat berjalan dengan lancar.

Program Kerja Inovasi Aquaponik ini juga mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Tuwel. Mereka sangat senang dan antusias ketika melakukan pembuatan aquaponik bersama-sama. “Sudah beberapa hari ini kami bekerja sama membuat taman berbantuan aquaponik, menyenangkan sekali,” ujar Ibu Rita, salah satu masyarakat Desa Tuwel. Selain itu, mereka juga berterima kasih karena mahasiswa yang turut serta membantu dalam pengelolaan barang bekas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun