UNNES GIAT 9 Desa Tuwel melakukan suatu inovasi pengolahan sampah dan pemanfaatan kembali barang bekas melalui pembuatan Inovasi Aquaponik. Latar belakang lahirnya inovasi ini adalah kurangnya pengelolaan sampah pada masyarakat desa. Maka dari itu, inovasi pembuatan Aquaponik ini menjadi salah satu solusi dalam pengelolaan sampah, pemanfaatan barang bekas, dan pemanfaatan lahan.
Senin, 24 Juni 2024 - mahasiswaAquaponik merupakan salah satu inovasi budidaya hidroponik dan akuakultur dalam suatu sistem. Tanaman hidroponik yang digunakan seperti daun bawang, selada air, pokcay, kangkung dan lain sebagainya. Sementara itu, budidaya akuakultur yang digunakan dapat berupa ikan air tawar, contohnya lele.
Inovasi Aquaponik dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi kepada warga Desa Tuwel. Sosialisasi dilakukan kepada ibu-ibu pengajian antar RW warga Desa Tuwel. Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 Desa Tuwel memulai kegiatan bersama ibu-ibu RW dengan mempersiapkan alat dari barang bekas, persiapan bahan-bahan tanam seperti batang daun bawang, selada air, dan sebagainya.
Program Kerja Inovasi Aquaponik dibuat sekaligus menjadi salah satu perlombaan 17 Agustus antar RW. Setelah pelaksanaan sosialisasi dengan ibu-ibu pengajian antar RW, dilakukanlah pelatihan sekaligus pembuatan aquaponik. Setelah kedua prosedur tersebut, mahasiswa UNNES GIAT 9 2024 Desa Tuwel pun melakukan secara berkala untuk menunjang keberlanjutan program.
Selain menunjang keberlanjutan program, pemantauan secara rutin juga dilakukan untuk menilai progres yang dilakukan antar RW. Penilaian yang dilihat dari pemantauan rutin meliputi kebersihan, pemanfataan barang bekas, estetika, dan keberagaman tanaman.
Program kerja mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Tuwel ini memperoleh dukungan dari berbagai pihak terkait. Pihak-pihak tersebut meliputi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal, serta UPTD Perlindungan Tanaman Kecamatan Bojong. Melalui dukungan tersebut, program dapat berjalan dengan lancar.
Program Kerja Inovasi Aquaponik ini juga mendapatkan respon positif dari masyarakat Desa Tuwel. Mereka sangat senang dan antusias ketika melakukan pembuatan aquaponik bersama-sama. “Sudah beberapa hari ini kami bekerja sama membuat taman berbantuan aquaponik, menyenangkan sekali,” ujar Ibu Rita, salah satu masyarakat Desa Tuwel. Selain itu, mereka juga berterima kasih karena mahasiswa yang turut serta membantu dalam pengelolaan barang bekas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H