Stunting merupakan kondisi dimana seorang balita (bayi di bawah lima tahun) mengalami permasalahan gizi buruk atau gizi kronis sehingga menyebabkan si balita gagal tumbuh sesuai dengan anak anak seusianya. Saat ini, upaya pencegahan stunting sedang marak diberlakukan oleh pemerintah yang berkolaborasi dengan masyarakat, sebab stunting sangat berpengaruh terhadap kemajuan generasi bangsa Indonesia selanjutnya.
Ngasinan -ÂSejalan dengan upaya tersebut, maka pada hari Sabtu (4/11) - Jumat (10/11) 2023, Mahasiswa KKN Giat 6 UNNES bersama dengan seluruh Kader Posyandu Desa Ngasinan berkolaborasi untuk mengadakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi seluruh balita di Desa Ngasinan. Selain itu, seluruh Mahasiswa KKN Giat 6 UNNES juga memberikan penyuluhan pencegahan stunting kepada para ibu yang hadir saat pembagian PMT, agar para ibu mendapatkan tambahan ilmu untuk mengenali ciri stunting pada anak dan menyiapkan makanan cukup gizi untuk anak mereka.
Ibu Dwi yang merupakan salah satu peserta sosialisasi pencegahan stunting serta penerima PMT dari Dusun Gumul merasa bersyukur dengan adanya sosialisasi ini. Sebab sosialisasi ini mampu memberikan gambaran mengenai makanan apa saja yang harus ia siapkan bagi sang buah hati.
"Iya, saya baru tau arti stunting dari sosialisasi ini. Saya jadi paham makanan apa aja yang harus saya kasih ke anak. Anak saya soalnya susah kalo makan sayur, jadi harus pinter-pinter muter otak supaya (anak) mau makan. Harapannya semoga saya bisa terus ngasih yang terbaik buat anak.", tuturnya.
Adapun anggota yang hadir dalam kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan PMT tersebut selain ibu dan balita adalah Kepala Desa Ngasinan, Sekretaris Desa Ngasinan, Kader Posyandu Desa Ngasinan, dan Bidan Desa Ngasinan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H