Mohon tunggu...
giat10sapen
giat10sapen Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Negeri Semarang

Kelompok mahasiswa yang tengah melaksanakan Program GIAT 10 dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, untuk mengimplementasikan berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan potensi lokal

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Efforts to Strengthening the Character of Pancasila: Training of PKK Sapen Mothers by Unnes GIAT Students 10 Sapen Village

8 Januari 2025   23:01 Diperbarui: 8 Januari 2025   23:40 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bareng bersama-sama ibu-ibu PKKSumber: (Dokumentasi Pribadi)

Desa Sapen, 4 Januari 2025

Mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 melaksanakan pelatihan pembuatan buket pada tanggal 4 Januari 2025. Kegiatan ini ditujukan untuk ibu-ibu PKK di RT 02 RW 01 Dukuh Dongeng, Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Pelatihan ini diikuti oleh 34 peserta yang merupakan anggota aktif PKK di wilayah tersebut. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan ibu-ibu PKK serta memberikan peluang baru untuk usaha rumahan berbasis kerajinan tangan.

Pelatihan pembuatan buket ini merupakan program unggulan dari mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 di Desa Sapen. Pelatihan ini melibatkan para peserta dalam berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari pengenalan bahan dan alat, demonstrasi teknik pembuatan buket, hingga praktik mandiri. Buket yang diajarkan dalam pelatihan ini meliputi buket berbahan kertas, kain flanel, hingga plastik wrap, yang dapat digunakan untuk keperluan hadiah atau dekorasi.

Rangkaian kegiatan pelatihan ini terdiri dari 4 sesi kegiatan yakni sebagai berikut : 

  1. Pengenalan material dan alat
     Peserta diajarkan mengenai berbagai bahan dasar dan alat yang dibutuhkan untuk membuat buket yang cantik dan menarik.

  2. Demonstrasi teknik pembuatan buket
     Instruktur memperagakan cara pembuatan beberapa jenis buket, seperti buket bunga, makanan ringan, dan uang kertas, dengan penjelasan mendetail di setiap tahapnya.

  3. Praktik mandiri
     Peserta diberi kesempatan untuk mencoba sendiri membuat buket sesuai dengan arahan yang telah diberikan. Hasil karya peserta langsung dievaluasi dan diberikan masukan oleh instruktur.

  4. Diskusi
     Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi mengenai peluang usaha dari hasil kerajinan buket, serta tips pemasaran agar produk buatan mereka memiliki nilai jual yang baik.

Kegiatan pelatihan ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh peserta. Salah satu peserta, Ibu Ratmini menyampaikan, “Pelatihan ini sangat menarik dan bermanfaat. Saya jadi tahu bagaimana cara membuat buket yang indah dan punya potensi untuk dijual. Semoga ada kegiatan serupa di masa depan.”

Proses Pembuatan Buket Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
Proses Pembuatan Buket Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
Proses Pembuatan Buket Sumber: (Dokumentasi Pribadi)
Proses Pembuatan Buket Sumber: (Dokumentasi Pribadi)

Para peserta juga merasa pelatihan ini memberikan pengalaman baru dan menambah keterampilan yang bisa diaplikasikan langsung di kehidupan sehari-hari. Selain itu, hasil karya para peserta menunjukkan kreativitas yang tinggi, bahkan beberapa di antaranya sudah memiliki rencana untuk memanfaatkan keterampilan ini sebagai usaha tambahan.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan waktu pelatihan, mengingat tingginya minat peserta untuk belajar lebih mendalam tentang variasi pembuatan buket. Sebagai solusi, panitia menyarankan adanya sesi pelatihan lanjutan di masa depan, baik secara mandiri maupun dalam bentuk kelompok belajar.

Secara keseluruhan, pelatihan ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif, baik secara personal bagi peserta maupun secara komunitas. Diharapkan keterampilan baru ini dapat mendorong ibu-ibu PKK untuk lebih produktif dan kreatif, serta membuka peluang usaha yang bermanfaat bagi perekonomian keluarga. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilakukan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun