Dalam penerapan BUDIKDAMBER ini, dibudidayakan sayur kangkung dan ikan lele. Ikan lele digunakan karena tinggi protein, sumber asam lemak omega-3, kaya akan kalsium dan vitamin D, serta mengandung banyak vitamin B12. Kandungan-kandungan tersebut sangat baik bagi pertumbuhan bayi maka dari itu lele dapat dijadikan salah satu menu MPASI.
Sedangkan, kangkung mengandung banyak serat, kalium, vitamin C, Magnesium, Kalsium, zat besi, serta vitamin B6. Semua kandungan itu juga sangat baik bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi atau anak. Dengan begitu, makanan tinggi serat dan protein didapatkan yang bermanfaat bagi kesehatan tanpa mengeluarkan uang yang banyak.
Ketika ingin melakukan BUDIKDAMBER dibutuhkan benih kangkung dan bibit lele, gelas plastik yang telah dilubangi, ember yang dilubangi, kawat, kapas, dan media tanam. Benih kangkung pertama-tama di semai tiga hari sampai menjadi bibit. Kemudian diberi media tanam yang lebih tebal seperti menggunakan kapas beberapa lapis dan ditunggu selama 7 hari dengan diberi air secukupnya tiap harinya. Lalu, bibit tersebut dipindahkan kedalam gelas plastik dan dililit kawat dengan ember yang sudah berisi air dan lele. Setelahnya dapat ditunggu sampai keduanya dapat dipanen.Â
BUDIKDAMBER yang telah dipraktekkan ini nantinya akan diberikan kepada Bapak Sunarno sebagai kepala dusun Munggur di desa Girimulyo. Ini diharapkan dapat dicontoh dan diterapkan oleh masyarakat sekitar sehingga dapat mengurangi dan mencegah stunting. Hal ini sangat relevan dengan tagline KKN UNNES GIAT 10 yaitu bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H