Mohon tunggu...
Gian Vere
Gian Vere Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Pancasila Menjadi Begitu Penting?

20 November 2017   17:56 Diperbarui: 20 November 2017   18:07 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di muka Kongres Amerika Serikat, dalam kunjungan pertamanya ke negeri itu (16 Mei-3 Juni 1956), Bung Karno dengan kepercayaan diri yang tinggi berpidato menguraikan Pancasila.

Setiap sila disebutkan, hadirin bertepuk riuh, diakhiri dengan aplaus panjang. Tampak di sana, betapapun rumusan Pancasila itu digali dari bumi Indonesia, kandungan nilainya bisa diterima secara universal.

Keberanian Bung Karno mengampanyekan Pancasila kepada dunia kembali disampaikan dalam pidatonya di PBB, 30 September 1960, yang berjudul "To Build the World Anew". Ia menyangkal pendapat seorang filsuf Inggris, Bertrand Russel, yang membagi dunia ke dalam dua poros ideologis.

"Maafkan, Lord Russell. Saya kira Tuan melupakan adanya lebih dari 1.000 juta rakyat, rakyat Asia dan Afrika, dan mungkin pula rakyat Amerika Latin, yang tidak menganut ajaran Manifesto Komunis ataupun Declaration of Independence."

Selanjutnya ia katakan, Indonesia tidak dipimpin oleh kedua paham itu, tidak mengikuti konsep liberal ataupun komunis. "Dari pengalaman kami sendiri dan dari sejarah kami sendiri, tumbuhlah sesuatu yang lain, sesuatu yang jauh lebih sesuai, sesuatu yang jauh lebih cocok." Lantas ia simpulkan, "Sesuatu itu kami namakan Pancasila."

Dari kutipan singkat ini, dapat diketahui bahwa dunia pada saat itu terbagi menjadi dua poros, yaitu poros liberal dan komunis. Bukan justru mengikuti salah satu dari poros itu, namun Indonesia menjadi suatu negara yang netral dan menanamkan ideologi sendiri yang kemudian menjadi ciri khas dari Indonesia dan nilai-nilai dari ideologi itu sendiri dapat diamati dari kepribadian masyarakat yang berada di dalamnya. Kita juga dapat melihat betapa bangganya Soekarno akan Pancasila dari kutipan itu

Tetapi, masih banyak masyarakat yang tidak mempedulikan Pancasila, apalagi memaknainya. Padahal, Pancasila merupakan pendidikan yang ditekankan pada pendidikan moral yang diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari berupa perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila. Artinya, nilai-nilai itu dijadikan landasan moral dalam setiap kegiatan pribadi, kelompok, masyarakat, dan juga bangsa bahkan negara.

Pada praktiknya, masyarakat justru menghiraukan moral-moral dan menganggap bahwa arti dari Pancasila itu tidak penting. Contohnya saja, dengan melanggar peraturan-peraturan yang sudah dibuat oleh negara dengan melakukan korupsi dan tawuran.

Dalam sila ke-5 yang berbunyi, "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" kita dapat mengetahui dimana hak dan kewajiban itu sama kedudukan dalam menciptakan keadilan dalam masyarakat. Perlu dikembangkan perbuatan yang luhur, sikap kegotong-royongan, dan kekeluargaan. Maka perlu adanya kesinambungan antara hak dan kewajiban untuk menjaga keadilan terhadap sesame. Bukan malah membeda-bedakan keadilan masyarakat yang miskin dan kaya. Contohnya, seorang rakyat biasa yang mencuri sepasang sandal dipenjara 4 tahun, sedangkan koruptor yang korupsi hingga milyaran rupiah dipenjara hanya 2 tahun dengan fasilitas bagus selama di penjara.

Ada dua poin penting yang menjadi alasan mengapa pancasila menjadi sangat penting.

Karakter Ke-Indonesia-an

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun