Mohon tunggu...
Gianty DwiPamungkas
Gianty DwiPamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di Universitas Mercu Buana

43221010111 - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi Mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

A-301_Kuis 1 - Pemikiran Mahatma Gandhi Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi

5 April 2023   15:22 Diperbarui: 5 April 2023   22:51 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dosen Pengampu: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

NIM: 43221010111

Nama: Gianty Dwi Pamungkas 

Kampus: Universitas Mercu Buana

Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Mohandas Karamachan Gandhi sering disebut dengan nama Mahatma Gandhi, yang merupakan seorang tokoh dalam memperjuangkan kemerdekaan India dengan berani menentang kebijakan - kebijakan yang diterapkan oleh Inggris serta berusaha untuk mewujudkan dan memperjuangkan keadilan bagi seluruh rakyat India. Gandhi adalah salah satu dari sekian banyak pemimpin di India yang dikenal sebagai tokoh yang penuh dengan kedamaian. Gandhi dikenal sebagai seorang sosok yang memimpin masyarakat India untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan Inggris dengan berasaskan kedamaian.

Gandhi lahir pada tanggal 2 Oktober 1869 di Porbandar, atau yang juga dikenal dengan Sudamapuri. Tidak ada yang istimewa tentang Mohandas Karamchand Gandhi, kecuali mungkin bahwa ia benar - benar pemalu. Ia tidak memiliki bakat yang luar biasa. Ia telah menyelesaikan sekolah sebagai murid yang sedikit kurang dari rata-rata, rendah hati dan serius, sangat berbakti kepada orang tuanya dan hanya tahu samar-samar tentang apa pun yang ada di luar kota kelahirannya, yang tidak lebih dari tepi laut yang sepi. Saat itu merupakan akhir abad ke-19 ketika Kerajaan Inggris di puncak kekayaan dan kekuasaannya, memperluas diri ke setiap penjuru dunia. Pada abad kedua India tengah berada dibawah dalam kekuasaan Inggris.

Ketika Gandhi berusia tujuh tahun, keluarga Gandhi pindah dari kota Porbandar di Teluk Laut Arab ke negara bagian Rajkot, lebih dari seratus mil ke sebelah Utara. Ayahnya yang bernama Karamchand Gandhi dan ibunya yang bernama Putlibai Gandhi. Setelah pindah ke Rajkot, ayah Gandhi mengabdi kepada pangeran Hindu yang berkuasa, dan Gandhi segera dimasukkan ke SMA Alfred di Rajkot untuk belajar bahasa Inggris dan kriket. Ia pada usia sebelas tahun dinikahkan dengan Kasturba pada tahun pertamanya di SMA itu, yang merupakan seorang anak yang dijodohkan dengannya 5 tahun sebelumnya oleh orang tuanya, pendeta Vaishnava dan para peramal. Kasturba adalah putri dari Gokuldas Makanji yang merupakan seorang pedagang kaya raya di Porbandar. Dia tetap menjadi istri Gandhi sampai meninggal 62 tahun kemudian di istana tua milik Aga Khan di Poona yang dilanda malaria, tempat keduanya dipenjara oleh pemerintah Inggris selama Perang Dunia II. Bersama dengan Kasturba, Gandhi memiliki 4 orang anak yaitu Harilal, Manilal, Ramdas, dan Devdas.

Dari segi pendidikan ia adalah lulusan Fakultas Hukum University College, London. Ia adalah salah satu tergolong dari segelintir pemuda India yang beruntung. Namun demikian, justru penampilan sederhana inilah yang menjadi ciri khasnya dan bahkan alat perjuangannya yang paling efektif. Karier kepengacaraan Gandhi tidaklah terlalu panjang. Sepulang sekolah di Inggris (1891) ia membuka sebuah praktik hukum yang tak begitu berhasil di Bombay. Gandhi kemudian pergi ke Durban, Afrika Selatan bekerja untuk sebuah biro hukum di India. Menyadari bahwa dirinya dan kawan sebangsanya diperlakukan sebagai ras yang lebih rendah oleh orang kulit putih Afrika Selatan, Gandhi pun segera terlibat dalam perjuangan untuk hak - hak warga India di Afrika Selatan. Gandhi baru kembali ke India setelah beberapa tuntutan warga India dikabulkan oleh pemerintah Afrika Selatan. Di India, Gandhi langsung terjun ke lapangan yang lebih kompleks, yakni perjuangan India untuk menuntut otonomi. Gandhi menerapkan Satyagraha dan berjuang untuk perlawanan pasif terhadap Inggris. Satyagraha pun diterima secara luas di seluruh India dan mendapatkan banyak pengikut.

Mahatma Ghandi (2018/177) mengungkapkan: "Aku hanyalah manusia biasa yang dapat berbuat salah seperti orang lain juga. Namun, harus ku tambahkan bahwa aku memiliki kerendahan hati untuk mengakui kesalahan - kesalahanku dan memperbaikinya, dan aku hanya melihat sifat-sifat baik didalam diri manusia. Karena, diriku sendiri tidak sepenuhnya bebas dari keburukan, maka aku tidak membedah orang lain untuk mencari keburukan mereka". Berdasarkan kutipan yang diuraikan Ghandi beranggapan, bahwa hanya mempercayai kebijakan diri sendiri saja adalah tindakan yang tidak bijaksana. Kita harus ingat bahwa sekuat apapun diri kita bisa menjadi lemah, sebijak apapun kita, kita masih melakukan kesalahan dan tanpa kekerasan bukan berarti kita tidak bisa melawan musuh. Hanya saja yang kita musuhi adalah kejahatan yang dilakukan manusia, bukan manusianya.

Seperti halnya dalam bidang sosial, menurut Ghandi (2018:268) mengungkapkan "Seseorang yang lemah tidak dapat memaafkan. Kemampuan untuk memaafkan hanyalah ada pada mereka yang kuat. Dan aku tidak tertarik untuk melihat apa yang dapat terjadi pada masa depan. Aku tertarik dengan masa kini. Tuhan tidak memberiku kendali terhadap apa yang dapat terjadi sesaat lagi". Dari uraian kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kejujuran seorang Ghandi bahwa ia tidak dapat melihat masa depan. Ia tidak mengaku memperoleh bisikan dari siapa pun. Ia mengaku bahwa dirinya adalah orang biasa, tidak lebih penting dari orang -- orang yang derajatnya dari tingkat terendah, paling hina dan dina. Semua manusia sama di mata Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada perbedaan dari sisi manapun, oleh karena itu Ghandi selalu menghargai orang - orang di mana pun. Dengan adanya hubungan antar sesama manusia, maka rasa kepedulian tersebut akan muncul dengan sendirinya.

Kepedulian sosial yang dibangun oleh Ghandi kepada orang-orang sekitarnya dapat meningkatkan hubungan antar manusia menjadi lebih baik dan juga menimbulkan rasa empati terhadap sesama, sehingga didalam hubungan manusia dengan manusia lainnya bukan hanya sekedar tentang kepentingan, tetapi karna rasa kebersamaan, persatuan dan kepedulian yang tumbuh dengan baik dan mampu menghilangkan rasa egoisme.

Dalam bidang sosial negara, Mahatma Gandhi juga terkenal dengan tujuh prinsip sosial yang dibuatnya, ketujuh prinsip tersebut membahas tentang tidakan - tindakan yang harus dihindari karena dapat menghancurkan diri seseorang dan bahkan dapat menghancurkan sebuah negara. Adapun ketujuh prinsip tersebut diantaranya yaitu:

1. Kekayaan tanpa kerja

Menjadi kaya tanpa bekerja disini berarti mengacu pada praktik untuk mendapatkan sesuatu tanpa modal atau usaha, cukup dengan memanipulasi pasar, aset, orang dan barang, sehingga anda tidak harus bekerja atau menghasilkan nilai tambah.

2. Kenikmatan Tanpa Suara Hati

Kenikmatan tanpa suara hati merupakan salah satu godaan bagi para pemimpin saat kini. Banyak orang percaya bahwa dirinya telah sukses, dan kemudian merasa bebas untuk melakukan apapun yang diinginkannya.

3. Pengetahuan tanpa karakter

Bagaimanapun berbahayanya pengetahuan yang memiliki pemikiran sempit, jauh lebih berbahaya pengetahuan tanpa karakter yang tegas dan berprinsip.

4. Bisnis tanpa moralitas (etika)

Bagi Adam Smith, setiap transaksi bisnis merupakan tantangan moral agar kedua belah pihak untuk memperoleh hasil yang adil. Keadilan dan itikad baik dalam bisnis adalah pilar dalam sistem perdagangan bebas yang disebut kapitalisme.

5. Ilmu pengetahuan tanpa kemanusiaan.

Apabila ilmu pengetahuan semuanya menjadi teknik dan teknologi, ilmu pengetahuan dengan cepat akan merosot menjadi manusia melawan kemanusiaan.

6. Agama tanpa pengorbanan

Tanpa adanya pengorbanan kita mungkin aktif dalam kelompok agama, namun tidak hidup beriman, karena kelompok agama hanyalah tirai sosial agama belaka.

7. Politik tanpa prinsip

Kami percaya akan kebenaran - kebenaran ini dengan sendirinya, bahwa manusia diciptakan setara, bahwa mereka diberkahi oleh Penciptanya dengan Hak-hak bawaan tertentu yang melekat pada dirinya, antara lain hak akan kehidupan, kemerdekaan, dan mengejar kebahagiaan.

Studi tentang pemikiran Mahatma Gandhi menjadi sangat menarik dan patut untuk diteliti secara mendalam dalam rangka memberikan kontribusi positif bagi upaya memahami kehidupan manusia dengan 10 ajaran Mahatma Ghandi, yaitu:

1. Kau sendiri mesti menjadi perubahan seperti yang kau inginkan terjadi dalam dunia ini.

2. Tak seorang pun dapat menyakitiku bila aku tidak mengijinkannya.

3. Seorang lemah tidak dapat memaafkan.

4. Satu ons tindakan lebih baik daripada berton-ton dakwah.

5. Aku tidak tertarik untuk melihat apa yang terjadi pada masa depan. Aku tertarik pada masa kini

6. Aku hanyalah manusia biasa yang dapat berbuat salah seperti orang lain juga.

7. Awalnya, mereka meremehkanmu, kemudian mereka menertawakanmu dan melawanmu, lalu engkau keluar sebagai pemenang.

8. Aku hanya melihat sifat-sifat baik didalam diri manusia.

9. Keselarasan antara apa yang kupikirkan, apa yang kuucapkan dan apa yang kulakuakan.

10. Perkembangan terus menerus itulah hukum alam.

Pemikiran Mahatma Gandhi sangat dipengaruhi oleh lingkungan masa kecilnya, yakni orang tuanya, desanya dan masyarakat sekitar, terutama oleh suasana religius Hinduisme yang menjiwai setiap orang India. Pemikiran dan ajaran-ajaran Mahatma Gandhi merupakan fenomena sosial, politik, dan budaya yang telah mempengaruhi dunia, karena mengandung pesan-pesan moral bagi kemanusiaan yang sangat luhur, berbudi pekerti dan beradab.

Secara umum, filsafat Gandhi bersumber pada tradisi pemikiran India dan agama Hindu. Dalam hal ini, filsafat Gandhi menunjukkan Tuhan sebagai gagasan utama dan unsur lainnya bersifat inferior. Tuhan yang dimengerti Gandhi bukanlah Tuhan sebagai personal, karena menurut Gandhi kata itu menunjuk pada manusia sebagai wujud konkrit. Meskipun Tuhan itu impersonal, namun Tuhan yang memuaskan kebutuhan intelektual juga bukan Tuhan yang sesungguhnya. Tuhan yang sesungguhnya adalah yang dapat memerintah hati dan mengubahnya ke arah kebaikan. Menurut Gandhi Tuhan itu sekaligus sebagai kebenaran, pengetahuan dan cita-cita/tujuan (sat-cit-ananda). Harus diingat juga bahwa Gandhi tidak mengklaim untuk menunjukan keberadaan Tuhan.

gambar 2, dokpri (https://drive.google.com/file/d/1gSq_UzNyrM9yP9tRtJSS5L8X2pA8weC4/view)
gambar 2, dokpri (https://drive.google.com/file/d/1gSq_UzNyrM9yP9tRtJSS5L8X2pA8weC4/view)

Pikiran Mahatma Gandhi terhadap kegelisahan yang kuat dan kekhawatiran serta kesedihan yang mendalam dari Mahatma Gandhi akan kondisi serta situasi dunia saat ini yang dihuni oleh manusia yang terdiri dari berbagai ras, agama, strata sosial, dan tentu saja dengan perilaku-perilaku serta sifat -- sifat individual personal dan kelompok yang juga sangat beragam, kompleks, dan unik. Pikiran Mahatma Gandhi ini akan merujuk kepada teknologi. Yang dimana saat ini perkembangan teknologi semakin pesat sehingga dapat merubah pola kehidupan manusia. Seiring dengan berkembangnya teknologi di era modern ini, mengakibatkan segala sesuatu yang memungkinkan diatur secara teknologi diusahakan secara maksimal atau secara besar -- besaran, dimana sistem kerja secara manual perlahan -- lahan mulai tergeser dengan adanya teknologi yang semakin canggih. Selain itu, hal yang di khawatirkan dalam penggunaan teknologi yaitu dapat terjadinya kesahalan yang berakibat adanya jarak ketegangan sosial, manusia menjadi tidak relevan, dan menjadi musuh peradaban dunia.

Namun sisi lain dari kekhawatiran tersebut, teknologi memiliki manfaat yang diantaranya yaitu:

  • Dapat mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan
  • Adanya keberlanjutan di masa depan
  • Tidak meninggalkan nilai -- nilai kebaikan
  • Adanya proses yang positif antara teknologi dengan moral manusia

Selanjutnya dalam perkembangan teknologi saat ini merupakan era yang telah mengubah cara berfikir manusia untuk mengembangkan ide-ide kreatifnya dan memulai untuk melakukan banyak penemuan yang salah satunya di bidang teknologi informasi. Penemuan tersebut telah membantu manusia untuk mendapatkan berbagai sumber informasi yang berasal dari media cetak, elektronik, komunikasi dan hingga saat ini munculnya internet yang telah menghilangkan hambatan komunikasi antar individu dan antar negara. Dengan hilangnya hambatan informasi, maka sangat banyak informasi yang akan masuk sehingga perusahaan membutuhkan suatu sistem untuk mengolah informasi tersebut yaitu sistem informasi.

Sistem Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari SIM (Sistem Informasi Manajemen) yang menyediakan informasi keuangan dan informasi lainnya yang ditangkap dalam proses rutin transaksi akuntansi. Sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2014), yaitu sistem yang mengumpulkan, menyimpan, mencatat, dan memproses data untuk menghasilkan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi memiliki komponen-komponen yang diantaranya terdapat people, data, procedure, software, dan information technology infrastructure.

Sistem teknologi informasi terhadap sistem informasi akuntansi merupakan hal yang sangat berguna yang akan membantu perkembangan sistem informasi akuntansi. Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari setiap informasi yang dibutuhkan oleh manajemen. Terutama informasi akuntansi ini mengacu pada data keuangan dari suatu perusahaan. Umumnya laporan keuangan disusun terdiri dari Neraca, Laporan Rugi -- Laba, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Perusahaan--perusahan pada saat sekarang sudah mulai beralih untuk meninggalkan sistem manual, dan menuju ke Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berbasis komputer (computer based system).

Perjuangan manusia untuk memunculkan terobosan - terobosan baru di bidang teknologi tentunya sangat mendukung proses kerja yang pada awalnya membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam waktu relatif singkat, walaupun dengan teknologi yang modern ini membutuhkan pengeluaran atau biaya operasional yang diperlukan akan semakin banyak.

Penerapan teknologi informasi komputer melibatkan tiga hal yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan pengguna (brainware). Ketiga elemen tersebut saling berinteraksi dan terhubung dengan suatu perangkat masukan keluaran (input-output media) sesuai dengan fungsinya masing-masing. Perangkat keras (hardware) adalah media yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak (software) yaitu sistem dan aplikasi yang digunakan untuk mengolah masukan (input) untuk menjadi informasi, sedangkan pengguna (brainware) merupakan hal yang paling penting, karena fungsinya sebagai pengembang hardware dan software, serta sebagai pelaksana (operator) masukan (input) dan sekaligus penerima keluaran (output) sebagai pengguna sistem (user).

Teknologi informasi yang diterapkan tersebut harus acceptable, artinya dapat diterima oleh semua orang yang akan menggunakannya. Ketika perkembangan teknologi tidak acceptable, maka dapat menimbulkan perilaku yang tidak terduga seperti resistance to change (penolakan terhadap perubahan). Resistance to change muncul karena tidak semua orang dengan mudah menerima perubahan dan menganggap bahwa adanya perubahan sebagai hambatan, bahkan dapat merupakan ancaman. Resistance to change juga dapat timbul karena dari kurangnya pengetahuan atau ketidakmampuan dalam mengoperasikan teknologi informasi yang baru. Di sisi lain, bagi orang-orang yang dinamis, perkembangan teknologi informasi merupakan dorongan untuk semakin mengembangkan diri.

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi adalah pelaksanaan berbagai operasi akuntansi untuk menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu, andal dan dapat dipercaya dengan berbasis komputer. Pengembangan sistem informasi akuntansi (SIA) dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan, yaitu menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu. Penggunaan SIA dapat meningkatkan kualitas informasi, mengurangi biaya informasi, meningkatkan ketepatan dalam pengambilan keputusan, dan meningkatkan pembagian pengetahuan (knowledge sharing). Output dari sistem informasi akuntansi adalah informasi yang akan berguna untuk mengukur kinerja keuangan dan menghasilkan laporan keuangan perusahaan yang akurat. Dalam penyusunan laporan keuangan, tidak jarang terdapat kesalahan ataupun ketidakakuratan dalam pencatatan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam hal ini penggunaan komputer dapat membantu proses pengumpulan informasi menjadi lebih cepat dan akurat.

Suatu sistem dapat dikatakan efektif apabila sistem tersebut dapat menghasilkan informasi yang dapat diterima dan memenuhi harapan terkait informasi tersebut secara tepat waktu (timely), akurat (accurate), dan dapat dipercaya (reliable). Keefeketivitasan dari informasi sistem akuntansi berbasis komputer memiliki beberapa kriteria antara lain:

  1. Dapat mempertimbangkan kewajiban hukum yang sah.
  2. Dapat menyediakan laporan keuangan untuk pihak internal dan eksternal.
  3. Dapat memenuhi informasi yang diharapkan oleh user yang berasal dari sistem (termasuk pihak manajemen).

Dalam menerapkan sistem informasi perusahaan, hendaknya untuk mempertimbangkan pengguna. Sistem teknologi yang diterapkan dapat merespon tugas dan kemampuan pengguna. Evaluasi pengguna berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan dalam implementasi dan kualitas jasa sistem informasi yang dihubungkan dengan kecocokan tugas-tugas dengan teknologi. Kemampuan teknik  pengguna  sistem  informasi  memegang peranan penting  dalam  pengembangan sistem informasi untuk dapat menghasilkan informasi guna menciptakan laporan perencanaan yang  akurat. Oleh  karena  itu,  setiap  karyawan  harus  dapat  menguasai  penggunaan  sistem berbasis  komputer  untuk memproses  sejumlah  transaksi  yang dengan  cepat  dan  terintegrasi, mampu menyimpan  data  dan  mengambil  data  dalam  jumlah  yang  besar,  mengurangi kesalahan  matematis,  menghasilkan  laporan  yang tepat  waktu  dalam  berbagai  bentuk,  serta  dapat menjadi  alat  bantu  pemberi keputusan.

Sistem informasi dan teknologi informasi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari bagian bisnis dalam berbagai fungsi maupun peringkat manajemen, karena kemampuan sistem informasi dan teknologi informasi untuk mengurangi ketidakpastian. Dengan mengurangi ketidakpastian, berarti informasi yang disampaikan pada setiap divisi sudah tepat atau benar. Jika informasi yang disampaikan akurat, maka informasi yang dihasilkan akan tepat dan relevan untuk manajemen puncak dalam mengambil keputusan. Kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi adalah sikap individu pengguna tentang keyakinan pemanfaatan teknologi sistem informasi akuntansi. Pengukuran terhadap kepercayaan dapat di lihat dari hal-hal seperti: persepsi tentang manfaat teknologi sistem informasi akuntansi, kewenangan dalam menggunakan teknologi sistem informasi akuntansi, dan karakteristik kepercayaan.

Kepercayaan itu mewakili struktur kognitif yang dikembangkan oleh individu setelah mengumpulkan, memproses, dan mensintesis informasi tentang teknologi informasi, dan memasukkan penilaian-penilaian individu dari bermacam-macam hasil (outcomes) terkait dengan penggunaan teknologinya. Keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung pada pengoperasian sistem itu dijalankan, kemudahan penggunaan sistem bagi para penggunanya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Selain itu, penilaian pengguna tentang kesesuaian tugas teknologi berkaitan dengan pencapaian kinerja individu yang tinggi adalah penting.

Pengaruh positif yang ditunjukkan oleh pemanfaatan teknologi informasi menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan atau pemanfaatan teknologi informasi, maka akan semakin tinggi pula efektivitas sistem informasi akuntansi dan sebaliknya. Selain itu, pengalaman yang dimiliki oleh karyawan juga sangat membantu dalam proses menyajikan informasi akuntansi yang berkualitas tinggi dan menggunakan sistem informasi akuntansi yang ada secara lebih efektif. Pengalaman kerja seseorang sangat mempengaruhi karakternya seseorang dalam bekerja, karena semakin lama seseorang bekerja sesuai dengan bidangnya tersebut, maka akan semakin baik juga kinerja seseorang dalam bekerjanya.

Referensi:

  • Apollo. (2023, Februari 4). Filsafat Teknologi Mahatma Gandhi.
  • Edison, R. 2014. Virtual Reality: Hiperkonsumerisme, Hiperteks, Hipermedia, Hiperealitas. Jurnal Rekam. 10 (2): 146.
  • Lestiana, Isjoni, Kamaruddin. 2015. Role of Mahatma Gandhi in the Pursuit of Values Based Human Satyagraha. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.
  • Lukiman, R.H. 2016. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi, Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi, Kepercayaan Atas Teknologi Sistem Informasi Akuntansi, dan Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Individu Karyawan. Ultima Accounting. 8 (2): 46 -- 51.
  • Pratama, B. 2017. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Melalui Pemanfaatan Teknologi Pada PT. Prodia Diacrolaboratories. Jurnal STEI Ekonomi. 26 (1): 18 -- 19.
  • Putri, T.R., Sumiyatun, Kuswono. 2019. Peran Mahatma Ghandi di Bidang Agama dan Sosial Dalam Usaha Kemerdekaan India Tahun 1914-1947. Jurnal Swarnadwipa. 3 (1): 30 -- 38.
  • Sari, K.A.D.P., Suryandari, N.N.A., Putra, G.B. 2021. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi, Partisipasi Pemakai, Kemampuan Teknik Pemakai, Pengalaman Kerja dan Jabatan Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Kharisma. 3 (1): 11 -- 19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun