Mohon tunggu...
Gianty DwiPamungkas
Gianty DwiPamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di Universitas Mercu Buana

43221010111 - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Akuntansi Mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

A-301_Kuis 1 - Pemikiran Mahatma Gandhi Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi

5 April 2023   15:22 Diperbarui: 5 April 2023   22:51 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar 1, dokpri (https://drive.google.com/file/d/1gRyhPeXZYtlOWMpyxI_RJaS9NLgg05I2/view)

Seperti halnya dalam bidang sosial, menurut Ghandi (2018:268) mengungkapkan "Seseorang yang lemah tidak dapat memaafkan. Kemampuan untuk memaafkan hanyalah ada pada mereka yang kuat. Dan aku tidak tertarik untuk melihat apa yang dapat terjadi pada masa depan. Aku tertarik dengan masa kini. Tuhan tidak memberiku kendali terhadap apa yang dapat terjadi sesaat lagi". Dari uraian kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kejujuran seorang Ghandi bahwa ia tidak dapat melihat masa depan. Ia tidak mengaku memperoleh bisikan dari siapa pun. Ia mengaku bahwa dirinya adalah orang biasa, tidak lebih penting dari orang -- orang yang derajatnya dari tingkat terendah, paling hina dan dina. Semua manusia sama di mata Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada perbedaan dari sisi manapun, oleh karena itu Ghandi selalu menghargai orang - orang di mana pun. Dengan adanya hubungan antar sesama manusia, maka rasa kepedulian tersebut akan muncul dengan sendirinya.

Kepedulian sosial yang dibangun oleh Ghandi kepada orang-orang sekitarnya dapat meningkatkan hubungan antar manusia menjadi lebih baik dan juga menimbulkan rasa empati terhadap sesama, sehingga didalam hubungan manusia dengan manusia lainnya bukan hanya sekedar tentang kepentingan, tetapi karna rasa kebersamaan, persatuan dan kepedulian yang tumbuh dengan baik dan mampu menghilangkan rasa egoisme.

Dalam bidang sosial negara, Mahatma Gandhi juga terkenal dengan tujuh prinsip sosial yang dibuatnya, ketujuh prinsip tersebut membahas tentang tidakan - tindakan yang harus dihindari karena dapat menghancurkan diri seseorang dan bahkan dapat menghancurkan sebuah negara. Adapun ketujuh prinsip tersebut diantaranya yaitu:

1. Kekayaan tanpa kerja

Menjadi kaya tanpa bekerja disini berarti mengacu pada praktik untuk mendapatkan sesuatu tanpa modal atau usaha, cukup dengan memanipulasi pasar, aset, orang dan barang, sehingga anda tidak harus bekerja atau menghasilkan nilai tambah.

2. Kenikmatan Tanpa Suara Hati

Kenikmatan tanpa suara hati merupakan salah satu godaan bagi para pemimpin saat kini. Banyak orang percaya bahwa dirinya telah sukses, dan kemudian merasa bebas untuk melakukan apapun yang diinginkannya.

3. Pengetahuan tanpa karakter

Bagaimanapun berbahayanya pengetahuan yang memiliki pemikiran sempit, jauh lebih berbahaya pengetahuan tanpa karakter yang tegas dan berprinsip.

4. Bisnis tanpa moralitas (etika)

Bagi Adam Smith, setiap transaksi bisnis merupakan tantangan moral agar kedua belah pihak untuk memperoleh hasil yang adil. Keadilan dan itikad baik dalam bisnis adalah pilar dalam sistem perdagangan bebas yang disebut kapitalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun