Jika tujuan awal program ini masih ingin dipertahankan, maka harus ada komitmen kuat dari pemerintah untuk memastikan bahwa MBG tidak jatuh ke tangan mereka yang hanya melihatnya sebagai ladang bisnis. Ini adalah ujian besar bagi kebijakan publik: apakah akan mampu mempertahankan integritasnya, ataukah akan tergerus oleh kepentingan ekonomi yang lebih besar.
Kesimpulan: Mengembalikan Fokus pada Tujuan Utama MBG
Program Makan Bergizi harus menjadi sebuah contoh tentang bagaimana pemerintah bisa berperan aktif dalam memperbaiki kualitas hidup rakyat, terutama mereka yang berada di lapisan paling bawah. Namun, seperti banyak program besar lainnya, MBG menghadapi godaan untuk dimanfaatkan oleh mereka yang hanya melihat peluang ekonomi, bukan untuk mencapainya tujuan sosial yang lebih besar.
Budiman Sujatmiko mengingatkan kita bahwa esensi dari MBG adalah untuk menghidupkan ekonomi masyarakat bawah, bukan sekadar memberi keuntungan kepada pemain besar. Pemerintah harus mampu memisahkan kepentingan bisnis dari tujuan program yang lebih mulia, yakni memberdayakan mereka yang paling membutuhkan. Melalui mekanisme yang lebih transparan, adil, dan inklusif, MBG bisa menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan gizi dan mengurangi angka stunting di Indonesia, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan bagi pelaku usaha kecil dan menengah.
Jika MBG dijalankan dengan baik, dengan pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif dari masyarakat, program ini bisa menjadi fondasi yang kuat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan lebih sejahtera.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H