Mohon tunggu...
Gian Dionesa
Gian Dionesa Mohon Tunggu... Akuntan - mahasiswa

halo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisa Pemimpin Vladimir Putin

25 Agustus 2024   20:02 Diperbarui: 25 Agustus 2024   20:02 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

5. Menavigasi Sanksi Internasional dan Isolasi Diplomatik

Pendekatan agresif Putin dalam kebijakan luar negeri telah menyebabkan Rusia terkena sanksi internasional yang luas, terutama dari negara-negara Barat. Namun, Putin telah menggunakan sanksi ini untuk memperkuat narasi domestiknya tentang ancaman eksternal dan memperkuat daya tahan ekonomi Rusia melalui berbagai reformasi dan diversifikasi ekonomi.

  • Strategi Ekonomi Resilience: Setelah sanksi diberlakukan pada 2014, Putin memperkenalkan berbagai reformasi untuk mengurangi ketergantungan ekonomi Rusia pada ekspor energi dan meningkatkan produksi dalam negeri. Pemerintah Rusia juga memperkuat cadangan devisa dan mengadopsi kebijakan fiskal yang lebih konservatif untuk menahan dampak sanksi internasional. Meski ekonomi Rusia mengalami tekanan, langkah-langkah ini telah membantu mempertahankan stabilitas ekonomi dan politik domestik.
  • Penguatan Solidaritas Nasional: Sanksi internasional telah digunakan oleh Putin untuk memperkuat solidaritas nasional di Rusia, dengan menggambarkan negara tersebut sebagai korban dari agresi Barat. Ini memperkuat dukungan domestik terhadap Putin dan kebijakan luar negerinya, meskipun ada tekanan ekonomi yang disebabkan oleh sanksi.

KESIMPULAN

Gaya kepemimpinan Vladimir Putin tidak dapat dipisahkan dari latar belakang pribadinya, pendekatan otoritarianisme yang diadopsinya, dan kebijakan luar negeri yang agresif. Sebagai seorang mantan agen KGB, pengalaman dan formasi karakternya dibentuk oleh penekanan pada disiplin, kerahasiaan, dan loyalitas kepada negara. Karakteristik ini tercermin dalam gaya kepemimpinannya yang sangat terpusat dan otoriter, di mana Putin cenderung mengkonsolidasikan kekuasaan di tangannya dan mengurangi otonomi lembaga-lembaga negara serta aktor politik lainnya.

Pendekatan kepemimpinan Putin sangat menekankan pada sentralisasi kekuasaan dan kontrol yang kuat atas semua aspek pemerintahan, termasuk sistem hukum, media, dan ekonomi. Ini dicapai melalui berbagai cara, termasuk perubahan struktural dalam pemerintahan, pengendalian proses pemilihan, represi terhadap oposisi politik, dan kontrol ketat terhadap media. Dengan memperkuat lembaga keamanan dan mengatur ulang wilayah administrasi, Putin telah berhasil menciptakan sistem politik yang sangat terpusat, yang meminimalkan kemungkinan adanya tantangan serius terhadap kekuasaannya.

Di tingkat internasional, kebijakan luar negeri Putin mencerminkan ambisinya untuk mengembalikan Rusia ke status kekuatan besar dan menentang dominasi Barat. Pendekatannya sering kali pragmatis dan agresif, dengan penggunaan kekuatan militer dan energi sebagai alat untuk mempengaruhi politik global. Kebijakan seperti aneksasi Krimea, intervensi di Suriah, dan kampanye disinformasi global menunjukkan kesiapan Putin untuk menantang tatanan internasional yang ada dan menegaskan pengaruh Rusia.

Kombinasi dari latar belakang pribadinya, pendekatan otoritarian dalam pemerintahan domestik, dan kebijakan luar negeri yang tegas telah membentuk Rusia di bawah kepemimpinan Putin sebagai negara dengan stabilitas politik yang kuat tetapi dengan kebebasan sipil yang terbatas dan reputasi internasional yang sering kali bersifat kontroversial. Putin telah berhasil mempertahankan kekuasaannya selama lebih dari dua dekade dengan menggabungkan kontrol internal yang ketat dan strategi luar negeri yang dirancang untuk memajukan kepentingan Rusia dan meningkatkan posisinya di panggung global. Namun, pendekatan ini juga menimbulkan tantangan, termasuk sanksi internasional, isolasi diplomatik, dan ketegangan berkelanjutan dengan negara-negara Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun