Identitas portal berita bukanlah hal yang perlu ditutup-tutupi jika tidak ada maksud tertentu. Jika Anda memiliki situs yang belum terdaftar, Anda bisa juga mendaftar secara gratis di situs Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Kemkominfo.
Selanjutnya, identifikasi gambar hoaks. Ketika mendapatkan berita yang terindikasi hoaks, seringkali kita mendapati foto yang terkesan meyakinkan, seperti bukti nyata dari isi berita. Tentulah pembuat berita hoaks seringkali mencatut gambar dari sumber-sumber bebas atau dari kejadian nyata yang berbeda dengan hoaks yang ia sebarkan.
Misalnya ada hoaks seorang nenek di suatu daerah di Indonesia dipukuli karena mencuri jagung yang dilengkapi dengan fotonya yang terkesan mengenaskan. Setelah diverifikasi ternyata itu adalah foto seorang nenek yang menjadi korban perampokan di Malaysia.
Melalui Google Image dan TinEye, kita bisa mengecek siapa yang pertama kali mengunggah suatu gambar di internet sehingga akan terlihat mana gambar yang relevan dengan artikel dan mana yang tidak.
Mengecek kebenaran suatu informasi memang perlu melalui tahap-tahap di atas. Tetapi, mencoba verifikasi tidak ada salahnya bukan ketimbang memperoleh informasi hoaks? Memerangi hoaks kini dapat kita lakukan sendiri melalui gawai kita. Dengan rajin membaca dan verifikasi, semoga literasi masyarakat Indonesia naik peringkat, ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H