Meningkatkan literasi dengan membaca keseluruhan isi berita saja tidaklah cukup. Verifikasi perlu dilakukan.
Kemudian Anda perlu tahu bahwa beberapa portal berita online tidak terdaftar. Meskipun informasi yang disebarkan tidak selalu hoaks, tetapi isi beritanya tidak dapat dipertanggungjawabkan, baik dari sisi sumber maupun copy-paste (plagiarism) yang dilakukan oleh si pembuat portal berita abal-abal.
Berikut ini karakter portal berita abal-abal yang perlu Anda cermati.
Alamat redaksi portal berita tidak jelas atau bahkan tidak ada. Alamat redaksi biasanya dicantumkan di bagian bawah laman portal berita atau masuk di kolom 'Tentang Kami'.
Munculnya iklan yang terlalu banyak dan tidak relevan sehingga sangat mengganggu sejak awal membuka situs. Iklan yang banyak memang seringkali kita jumpai di berbagai portal berita. Namun, ada beberapa jenis iklan yang tidak wajar untuk sebuah portal berita, misalnya iklan judi online dan berbagai iklan lainnya yang men-direct kita ke laman-laman yang tidak ada kaitannya dengan isi berita.
Mencantumkan judul-judul yang tidak hanya clickbait, tetapi juga bombastis. Judul yang bombastis adalah judul yang bersifat menggemparkan ataupun mengagetkan. Misalnya berita tentang seorang artis yang meninggal dunia padahal ia masih hidup.
Tidak memiliki pedoman media siber. Pedoman ini merupakan tanda bahwa sebuah portal berita kredibel.
Nah, situs abal-abal tersebut perlu kita cek kembali dengan beberapa cara. Berikut cara mengeceknya dikutip dari cnnindonesia.com. Pertama, cek domain. Mengecek domain website dapat Anda lakukan di Whois. Layanan tersebut akan menjabarkan secara rinci semua informasi mengenai pembuatan situs. Mulai dari keberadaan situs, perusahaan pembuat, hingga IP Address.
Selain Whois, ada pula Pandi yang dikelola oleh Pengelola Nama Domain Indonesia yang dapat Anda gunakan untuk mencari identitas situs yang mungkin belum didaftarkan di Whois.