Kedua, periksa sumber berita. Berita atau informasi yang tidak mengandung hoaks ada di situs-situs berita terpercaya seperti Kompas.com, Detik.com, CNN, dan berbagai portal berita online yang telah terverifikasi.
Bila Anda membaca situs berita pihak ketiga seperti Line Today, periksa terlebih dahulu sumber yang tertera pada artikelnya. Pastikan berasal dari situs berita yang telah terbukti kredibilitasnya.
Anda juga dapat mencermati narasumber berita melalui searching di browser Anda. Nama narasumber yang kredibel pasti langsung muncul di laman pencarian teratas.
Ketiga, cermati isinya. Berdasarkan data dari Detik.com, sebuah survei yang dilakukan oleh Central Connecticut State University (CCSU) menyatakan bahwa Indonesia memiliki tingkat literasi paling rendah karena budaya malas membaca. Indonesia masuk peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei.
Itu tandanya kita masih kurang cermat dalam membaca informasi. Ketika paragraf awal menarik, kita sudah langsung menyebarkan keseluruhan berita tersebut. Padahal, isinya belum kita baca secara utuh.
Contohnya adalah ketika ada informasi hoaks kesehatan mengenai sayap ayam broiler yang berbahaya bagi kesehatan vital wanita lalu kita menemukan nama dokter di situ. Searching atau googling nama dokter itu penting. Banyak nama palsu yang digunakan untuk menyebarkan berita hoaks kesehatan.
Anda juga dapat mencermati keterangan waktu pada isi berita. Jika keterangan waktu peristiwa tidak menunjukkan tanggal detail seperti 'bulan lalu', 'beberapa waktu lalu', ataupun 'seminggu  yang lalu', patut dicurigai berita tersebut hoaks. Situs berita terverifikasi akan selalu detail dalam memberi keterangan waktu dalam setiap artikelnya.
Keempat, Anda juga dapat melakuan verifikasi hoaks atau tidaknya suatu berita maupun informasi melalui situs cekfakta.com dan turnbackhoax.id. Situs tersebut selalu up to date dalam melakukan verifikasi terhadap suatu data yang beredar di masyarakat.