Mohon tunggu...
Bilgi
Bilgi Mohon Tunggu... Petani - penikmat kopi

Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih. (Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perpustakaan Desa, Efektifkah?

24 Agustus 2021   22:15 Diperbarui: 26 Agustus 2021   11:52 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perpustakaan desa 

Banyak faktor yang mempengaruhi sepinya pengunjung perpustakaan ini. Diantaranya:

1. kurangnya minat membaca buku. hal ini disebabkan karena belum adanya kebiasaan membaca buku dari orang-orang tua dahulu. Budaya membaca buku masih asing.

2. masyarakat lebih senang nonton tv. Tv dianggap lebih menarik daripada membaca buku. selain Sebagai sarana informasi, tv juga sebagai sarana hiburan pengisi waktu luang.

3. Sebagian beranggapan membaca buku tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini tentu dipengaruhi juga oleh faktor ekonomi, yang mana penduduk desa lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengolah alam sebagai petani demi memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.

4. Kegiatan membaca buku dan Perpustakaan dianggap hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang masih sekolah saja. Ironisnya, melihat data yang ada, malahan anak-anak sekolah tidak ada yang berkunjung ke perpustakaan desa ini. Anak zaman sekarang lebih senang mengisi waktu dengan bermain hp, Membaca lewat hp, belajar Daring, atau sekedar bermain medsos dan game online.

Saya beranggapan faktor-faktor diatas tidak hanya terjadi pada satu desa saja. Saya yakin masih banyak desa lain yang mengalami nasib yang sama dimana perpustakaannya sepi dari kunjungan warga.

Melihat hal ini, tentu peran pemerintah dan juga penggiat-penggiat literasi sangat dibutuhkan agar perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh masyarakat. Sehingga dapat tercapai tujuan pembangunan yang sesuai dengan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun