Mohon tunggu...
Ghulam Ramadhan
Ghulam Ramadhan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Stikom Yogyakarta

Menjadi Freelancer Sport Photografi Di Wilayah Jabodetabek

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas UAS dari Ghulam dan Okka Selama Satu Semester

13 Januari 2023   22:00 Diperbarui: 13 Januari 2023   22:03 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada Tanggal 6 Sampai 8 Januari Tahun 2023 Ini,Acara Yang Diselengarakan Setiap Tahun Ini Banyak Jemaat Ahmadiyah Menunggunya Karena Dalam Acara ini Seluruh Jemaat Bisa Berkumpul Dengan Orang-Orang Yang Pada Tahun Sebelumnya Tidak Bisa Bertemu Karena Pandemi Pada Saat Itu Yang Masih Tinggi.Dan Disini Bisa Memperbaiki Takwa Yang Benar Dan Bisa Di implementasikan Ke Dalam Amal Baik.

Dalam Seluruh Kegiatan Jalsah Ini Di ikuti Oleh Hampir 500 Orang Meliputi Peserta,Panitia,Para Tamu Undangan,Hingga Para Aparat Sekitar Yang Turut membantu Dalam Menjaga Keamanan Selama  Acara ini.Dalam Acara Ini,Dari Tamu Undangan Banyak Yang Terkesan Dalam Acara ini Mulai Dari Aparat Sekitar Hingga Pemerintah Kota.Hingga Acara Selesai Acara Diikuti Dari Pusat Yang Berada Di Markaz,Parung,Bogor Untuk Secara keseluruhan Memang Masih Hybrid Yang Masih Mengikuti Dari Pusat.Namun,Itu Tidak Mengurangi Semnagat Yang Dirasakan Dari Para Peserta Maupun Dari Panitia.

Jagongan Sinema(Pembuat Film Tanpa Background Belajar Film)

Pada Tanggal 6 Januari 2023 Di Taman Budaya Yogyakarta,Berkumpul Untuk Acara Jagongan Sinema Yang Menjadi Pencerita Ialah Sri Eka Kusumaning Ayu Sebagai Kasie Perfilman Dinas Budaya DIY 2014-2018.Dalam Acara Ini Juga Di Bantu Oleh Pak Y.Pramana Jati Sebagai Moderator Yang Mendampingi Ibu Eka Untuk Menceritakan Film Yang SUdah Dibuat.Film Yang Akan Diceritakan Yaitu Neng Kene Aku Ngenteni Kowe Produser Oleh Jehian Angga Pada Tahun 2015 Dan Kemarin Semua Baik-Baik Saja Produser Oleh Kurnia Yudha F Pada Tahun 2021.

Dalam Cerita Yang Pertama Ini Menceritakan Sepasang Kekasih Yang Ingin Merantau Ke Jakarta.Namun Suaminya Tidak Ikut Merantau Karena Hanya Ingin Di Desa Menjaga Kambing Majikannya.Sedangkan Istri Dan Anaknya Ingin Merantau Ke Jakarta.Namun,Sebelum Berangkat Banyak Masalah Yang Terjadi Di Jalan Menuju Stasiun.Yaitu Anaknya Yang Muntah Karena Sang Ayah Membawa Mobilnya Yang Sangat Kencang Dan Kaca Depan Mobilnya Terkena Muntahan Dari Penumpang Mobil Truk Yang Muntah Di Jalan Sampai Harus Di Bersihkan Terlebih Dahulu Karena Muntahan Tersebut.Setelah Sampai Di Stasiun Tepat Waktu Ada Yang Tertinggal Yaitu Tiket Kereta Sang Istri Yang Ketinggalan Hingga Sang Istri Di tinggal Oleh Kereta Yang Ingin Di Tuju.

Setelah itu Film Yang Kedua Tentang Perubahan Masa Pandemi Di Dunia Seni.Bagaimana Dunia Seni Berjuang Pada Saat Masa Pandemi Pada Tahun 2020.Disana Juga Menceritakan Bagaimana Seseorang Sepasang Suami Istri Yang Berjuang Dengan Covid 19 Pada saat Istrinya Melahirkan.Dan Saat Itu Juga Keluarga Dari Suaminya Yaitu Ibunya Meninggal Terkena Covid 19.Kembali Ke Cerita Awal Dunia Seni Berjuang Dengan Berbagai Cara Salah Satunya PAmeran Seni Berbentuk Virtual Yang Disajikan Pada Saat Itu.

Dalam Sesi Wawancara ini Pun Saya Bertanya Kepada Pak Jati Mengenai Acara ini"Bagaimana Sesorang menceritakan Sebuah Untuk Kalangan Orang Awam Yang Memang Bukan Dari Orang Film Yang Notabenenya Para Filmmaker Yang Profesional Ataupun Yang Sejenisnya"Dan Pk JAti Juag Menceritakan Dalam Acara Ini Bagaimana Cara Kita Birokrasi Dengan Pemerintah Ataupun Dengan Swasta Yang Itu Mempunyai Cara Yang Berbeda Dalam Birokrasi Maupun Laporan Pertanggung Jawabannya.

Kunjungan IRCS Ke Masjid Ahmadiyah Yogyakarta

Tanggal 9 Desember 2022 Jemaat Ahmadiyah Di Kunjungi Oleh IRCS Yang Ingin Mengetahui Tentang Sejarah Jemaat Ahmadiyah Di Yogyakarta Ini.Bertempat Di Aula Masjid Fadli Umar Yang Berdekatan Dengan UKDW Atau Universitas Kristen Duta Wacana Yang Akan Di Kunjungi Oleh IRCS Setelah Dengan Pertemuan Di Masjid Ini.Dengan Peserta Mencapai 35 Orang,Para Peserta Sangat Antusias Dengan Ingin Bertanya Banyak Sekali Tentang Jemaat Ahmadiyah.

Adapun Moderator Oleh Ahmad Ghifari Misbahubin Yang Menceritakan Bagaimana Sejarah Ahmadiyah Itu Seperti Apa,Bagaimana Bisa Masuk Indonesia, Hingga Bagaimana Para Jemaat Ahmadiyah Mendapatkan Sambutan Yang Buruk Dari Warga Setempat.Dan Para Peserta Pun Bertanya Mengenai Jemaat Ahmadiyah,Apa Perbedaan Dengan Ahmadiyah Lahore Maupun Qadian Hingga Bercerita Bagaimana Peserta Dari IRCS Pun Ada Yang Bercerita Bagaimana Mereka Ditolak Oleh Masyarakat Setempat Dan Bagaimana Mengatasi Itu.

Setelah Selesai Acara Banyak Bincang-bincang Oleh Moderator Maupun Peserta Di Luar Konteks Dari Acara Tersebut.Sebelum Para Peserta Pulang Mereka Berswafoto Di Ruuttof Masjid Fadli Umar Yang Pada Saat Itu Langitnya Cukup Cerah.Setelah Itu,Para Peserta Pindah Ke UKDW Untuk Melanjutkan Perjalanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun