Mohon tunggu...
Ghuirani Syabellail
Ghuirani Syabellail Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Seorang mahasiswa akuntansi angkatan 2017 di Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN UNEJ Memaksimalkan Teknologi dalam Pembelajaran

26 Agustus 2020   17:00 Diperbarui: 26 Agustus 2020   16:58 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4. Mengerjakan Kuis Online Menggunakan Kahoot (Dokpri)

Oleh: Ghuirani Syabellail Shahiffa

Pandemi Covid-19 sudah menyebar ke berbagai belahan dunia dan telah menyebabkan ketidakstabilan dalam berbagai bidang tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan. Dalam situasi ini, pemerintah bertindak cepet seperti salah satunya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah resmi meluncurkan meluncurkan program "Belajar dari Rumah" sebagai alternatif belajar di tengah pandemi Covid-19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim ingin para guru dan pelajar tetap dapat melakukan pembelajaran di rumah, salah satunya dengan memanfaatkan Internet atau sosial media.

Terdapat Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Tujuan dan perintah dari Surat Edaran tersebut untuk memastikan pemenuhan hak peserta didik dari dampak buruk Covid-19 dan mencegah penyebaran serta penularan Covid-19 di bidang pendidikan. Berdasarkan dari Surat Edaran tersebut, Universitas Jember mengambil kebijakan yaitu dengan mengadakan KKN Back to Village yang memiliki konsep berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. KKN Back to Village merupakan KKN yang dilakukan secara individu  dengan lokasi yang ditentukan oleh mahasiswa berdasarkan lokasi domisili atau dapat memilih lokasi di luar domisili dengan alasan tertentu. Salah satu program dari KKN Back to Village adalah Program Inovasi Pendukung Pembelajaran Anak Saat Covid-19.

Penulis melakukan KKN Back to Village di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Sasaran pertama penulis adalah guru SD Negeri 02 Pakusari yang juga melakukan pendidikan jarak jauh dengan kendala smartphone dan jaringan yang tidak memadai serta kurangnya pemahan tentang teknologi bagi orang tua murid. Sehingga, guru-guru tersebut mau tidak mau harus mendatangi rumah siswa satu per satu agar murid SD Negeri 02 Pakusari tetap mendapatkan ilmu yang semestinya.

Di minggu kedua pelaksanaan KKN Back to Village, penulis bertemu dengan sasaran kedua yang merupakan guru SMP Negeri 1 Jember yang mengalami kendala yang berbeda dari sasaran sebelumnya, sasaran kedua ini lebih condong kepada ketidaktahuan tentang adanya platform untuk mengadakan pertemuan online yang dapat digunakan untuk pembelajaran online. Selama setengah semester, guru di SMP Negeri 1 Jember hanya menggunakan WhatsApp sebagai media untuk pembelajaran dan mengumpulkan tugas saja. Di kesempatan kali ini, penulis memperkenalkan aplikasi Zoom Meeting dan Google Meet serta memberi tahu cara penggunaannya agar nantinya bisa diterapkan dalam pembelajaran jarak jauh.

Penulis mendatangi sasaran kedua untuk membantu cara membuat jadwal pertemuan, melakukan pertemuan dengan pada murid, membagikan informasi ID Meeting dan Password serta cara mengirim link pertemuan tersebut kepada murid, cara menerima murid yang ingin masuk ke dalam pertemuan tersebut, cara untuk mematikan mikrofon para murid, cara membagikan layar ke dalam pertemuan, serta cara untuk mengakhiri pertemuan tersebut di aplikasi Zoom Meeting. Hal tersebut juga dipraktikan ke dalam aplikasi Google Meet.

Penulis memberitahu tentang kekurangan dan kelebihan masing-masing aplikasi agar guru lebih mudah untuk memilih aplikasi mana yang nantinya akan digunakan dalam pembelajaran jarak jauh bersama murid yang diajar.

Gambar 2. Penulis dan Sasaran Kedua Setelah Praktik Menggunakan Zoom Meeting dan Google Meet (Dokpri)
Gambar 2. Penulis dan Sasaran Kedua Setelah Praktik Menggunakan Zoom Meeting dan Google Meet (Dokpri)
Selama minggu ketiga hingga minggu kelima, penulis melaksanakan KKN Back to Village bersama sasaran lain yang merupakan murid SMP Negeri 01 yang bernama Angel, Aulia, dan Hany secara daring melalui Zoom Meeting. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh penulis menghasilkan informasi tentang proses pembelajaran di SMP Negeri 1 Jember pada tahun ajaran baru 2020/2021. Beberapa guru yang sebelumnya hanya menggunakan WhatsApp untuk media pembelajaran, saat ini sudah menggunakan Google Classroom dan Google Form untuk platform mengerjakan soal dan mengumpulkan tugas yang diberikan.

Gambar 3. Pelatihan Quipper Bersama Ketiga Sasaran (Dokpri)
Gambar 3. Pelatihan Quipper Bersama Ketiga Sasaran (Dokpri)
Penulis berinisiatif untuk memperkenalkan aplikasi Quipper untuk menambah wawasan para murid tentang aplikasi belajar online. Penulis mendaftarkan akun Quipper bagi pelajar serta memberitahu fungsi fitur-fitur yang disediakan oleh platform belajar online Quipper, seperti cara memasukkan kode kelas yang sebelumnya sudah dibentuk oleh guru, cara mengunduh materi yang diunggah guru dan cara mengerjakan soal yang telah disediakan oleh guru. Selain itu, penulis juga mengadakan kuis online melalui Kahoot. Kahoot adalah sebuah platform pembelajaran berbasis permainan, digunakan sebagai teknologi pendidikan di sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. Salah satu fitur Kahoot adalah kuis pilihan ganda yang dibuat oleh pengguna yang dapat diakses melalui penjelajah web atau aplikasi Kahoot.

 “Ngerjain kuisnya jadi makin seru, apalagi ada gambar warna warni sama ada background musiknya. Gak bikin bosen deh buat ngerjain soal” ujar dari Hanny, salah satu sasaran KKN penulis.

Gambar 4. Mengerjakan Kuis Online Menggunakan Kahoot (Dokpri)
Gambar 4. Mengerjakan Kuis Online Menggunakan Kahoot (Dokpri)
Di minggu terakhir, Penulis mengadakan pertemuan terakhir bersama tiga murid SMP Negeri 1 Jember yang bernama Amalia, Aulia, dan Zahra. Melalui bincang-bincang yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa biasanya mereka mengerjakan kuis menggunakan website ThatQuiz.com selain itu ada pula guru yang menggunakan YouTube sebagai media untuk pembelajaran online. Penulis memperkenalkan web tool permainan kuis interaktif yang dapat digunakan secara online yaitu Quizizz. Penulis berencana mengajarkan aplikasi editing video kepada sasaran, namun para sasaran sudah mampu menggunakan aplikasi editing video di smartphone.

“Saya kalau untuk edit video dulu pake Filmorago habis itu pake InShot, habis pake InShot sekarang mau nyoba pake VN” ujar Amalia yang biasanya menggunakan aplikasi tersebut apabila ingin mengumpulkan tugas video yang diberikan oleh guru mereka.

Gambar 5. Pertemuan Terakhir Bersama Sasaran Melalui Zoom Meeting (Dokpri)
Gambar 5. Pertemuan Terakhir Bersama Sasaran Melalui Zoom Meeting (Dokpri)
Hasil pelaksanaaan kegiatan pelatihan yang dilakukan penulis adalah para sasaran dapat memahami dan mampu menggunakan banyak platform media pembelajaran online seperti Zoom Meeting, Google Meet, Quipper, Kahoot, dan Quizizz. Sehingga pembelajaran jarak jauh tetap dapat dilaksanakan secara maksimal serta murid dapat menerima ilmu dengan sebagaimana semestinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun