Dalam gelegak buih pijaran masa yaitu malam dengan cahaya lampu pijar yang menggelegak justru membentuk sebuah bayangan yang jauh lebih gelap dari kegelapan malam yang alami. Ini merupakan simbol ketidaksempurnaan manusia dibandingkan dengan kekuatan alam.
Secara tersirat, bait ini memiliki makna yang dalam. Bumi di bait ini dapat diibaratkan sebagai penghuni bumi itu sendiri yaitu manusia yang sangat tidak sempurna. Manusia yang selalu bergantung kepada alam semesta. Manusia yang juga selalu bergantung kepada selainnya sehingga dia larut di jiwa kembara, larut dalam pengembaraan pencarian jati diri untuk memperoleh kesempurnaan hidup.Â
Di tengah rona haru biru kefanaan adalah dunia ini dan sifatnya. Dunia ini dan segala yang ada di dalamnya adalah sesuatu yang fana, sesuatu yang tidak kekal, sesuatu yang akan rusak dan menghilang. Kendati demikian dunia ini bisa membuat rona atau kebahagiaan bagi manusia, sekaligus haru biru atau kesedihan. Keduanya datang silih berganti.Â
Manusia di dunia tidak ada yang setiap saat selalu merasakan bahagia, atau sebaliknya setiap waktu dalam kesedihan. Mengetahui hal yang demikian sudah selayaknya manusia untuk mempersiapkan diri, yaitu bersabar ketika dalam haru biru dan bersyukur ketika dalam rona.
Dalam bait ini juga terkandung estetika dalam bunyi akhir setiap baris atau rima. Rima dalam bait ini dapat dikodekan dengan abba. Menghitam-kefanaan sama-sama memiliki bunyi nasal, sedangkan masa-kembara sama-sama berakhir dengan vokal /a/.
Bait Ketiga
Setiap detik
Perubahan pasti terjadi
Dari tanah ke tanah
Kodrat sang waktu berjalan
Bait ini merupakan penegasan dan penjelasan tambahan dari bait sebelumnya. Kebahagiaan dan kesedihan secara umum bisa dikatakan sebagai perubahan yang pasti terjadi dalam kehidupan manusia.Â
Hanya saja perubahan itu tidak harus berarti peralihan seperti dari kebahagiaan ke kesedihan atau sebaliknya. Perubahan bisa berupa peningkatan terhadap tingkat kebahagiaan atau kesedihan bergantung kepada usaha manusia. Perubahan itu terjadi setiap detik, setiap saat, bahkan tanpa manusia menyadarinya.