di dalam kehampaan yang meronta,
berderai disergap heningnya sukma,
digerayangi tangan-tangan yang nelangsa.
untuk apa aku bertanya?
aku rasa untuk tiada.
(Trenggalek, 21 Januari 2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!