Mencoba Tenang
cobalah untuk tenang
nafsumu pasti akan datang menghantam
menghancurkan setiap rencana yang matang
tapi, pikiranmu kinilah yang harus menang.
(Trenggalek, 3 Desember 2014)
Itulah Dia Hari Ini
dia diam hari ini
tak bicara sebanyak hari yang dilalui
tapi itu membuatnya cantik sekali
aku terpesona walau tak menawan hati
itulah dia hari ini.
dia tidak seperti biasa
dia tampak sangat tidak ceria
suaranya hari ini tidak terdengar manja
kenapa gerangan dirinya?
sakitkah tubuhnya?
atau malah sedang pilu hatinya?
mungkinkah malah keduanya?
ya, aku hanya bisa menerka
dan aku hanya sanggup berdoa
tanpa mampu memberikan apa-apa
"semoga dia baik-baik saja"
(Trenggalek, 3 Desember 2014)
Flashdisk-ku Hilang
amboi,
flashdisk yang menyimpan ilmu pengetahuan,
cerita-cerita dan tulisanku hilang.
sangat menggelisahkan
menggoyahkan
keseimbangan sedikit hilang
terbang kepayang
aku seperti sakit jiwa
gila...
tapi aku harus sadar
disyukuri saja
yang penting pikiranku masih ada
hati dan jiwaku juga masih bekerja
masih bisa merasa
merasa menjadi manusia.
(Trenggalek, 4 Desember 2014)
Berikan Aku Pekerjaan
berikan aku pekerjaan
walau tak kau beri uang
setidaknya itu menambah pengetahuan
dan pasti meningkat pula pengalaman
tapi jika ada gaji berupa uang
itu bisa buat tambahan makan.
(Trenggalek, 5 Desember 2014)
Waktu yang Tak Lama
ada yang mempesona di luar sana
menahan mata untuk terus memandangnya
tak peduli suara orang yang berkuasa
kata-katanya sungguh tidak bermakna
lebih baik menatap yang di balik kaca jendela
ia indah menawan jiwa
walaupun ia hanya makhluk fana
ciptaan rabb yang maha kuasa
dan pasti jua kembali kepadanya
kita semua.
sekejap saja ia berada di sana
kini telah pergi entah ke mana
dan di dalam sini
masih dikuasai penguasa
penguasa yang tak memberikan asa
harapan untuk berpikir bebas dan merasa
menghilangkan penat yang semakin menyiksa
aku terpenjara
dan sekarang hanya bisa menunggu waktu
yang tak lama.
(Trenggalek, 5 Desember 2014)
Nafsu
mencoba bertahan dalam kesederhanaan
mengarungi hidup dengan kesahajaan
nafsu memang senantiasa datang
ia datang dengan sangat perlahan
hingga tak merasa telah dijerumuskan
terjebak ke dalam dunia kemewahan
pelan tapi pasti menghancurkan
tapi kau pasti mampu bertahan
sudah menjadi tugas agar nafsu ditahan
gunakan ia sesuai kebutuhan
dan janganlah berlebih-lebihan.
(Trenggalek, 6 Desember 2014)
Aku Bahagia
jika orang sudah cinta
dia tak peduli dengan derita
apalagi jika ia setia.
aku yakin
ia mampu mendampingi kekasihnya
dalam bahagia sukaria
maupun dalam duka nestapa.
aku tak ingin
wanita yang kucintai menderita
aku memilih jalan ini
sendiri sampai tuhan memberiku
cahaya.
dulu,
ada pandangan suka di dalam matanya,
ada tanda rindu dari lirikannya
dan kurasa,
ada cinta di dalam jiwanya
untukku.
namun inilah aku
dan aku bahagia dengan kehidupanku.
(Trenggalek, 6 Desember 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H