Mohon tunggu...
Ghofiruddin
Ghofiruddin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis/Blogger

Seorang pecinta sastra, menulis puisi dan juga fiksi, sesakali menulis esai nonfiksi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Seorang Mbambung (Edisi 2014 - Part IV)

26 Oktober 2021   05:15 Diperbarui: 26 Oktober 2021   05:16 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Tzong Sheng Deng dari Pixabay 

Mencoba Tenang

cobalah untuk tenang

nafsumu pasti akan datang menghantam

menghancurkan setiap rencana yang matang

tapi, pikiranmu kinilah yang harus menang.

(Trenggalek, 3 Desember 2014)

Itulah Dia Hari Ini

dia diam hari ini

tak bicara sebanyak hari yang dilalui

tapi itu membuatnya cantik sekali

aku terpesona walau tak menawan hati

itulah dia hari ini.


dia tidak seperti biasa

dia tampak sangat tidak ceria

suaranya hari ini tidak terdengar manja


kenapa gerangan dirinya?

sakitkah tubuhnya?

atau malah sedang pilu hatinya?

mungkinkah malah keduanya?


ya, aku hanya bisa menerka

dan aku hanya sanggup berdoa

tanpa mampu memberikan apa-apa

"semoga dia baik-baik saja"

(Trenggalek, 3 Desember 2014)

Flashdisk-ku Hilang

amboi,

flashdisk yang menyimpan ilmu pengetahuan,

cerita-cerita dan tulisanku hilang.

sangat menggelisahkan

menggoyahkan


keseimbangan sedikit hilang

terbang kepayang

aku seperti sakit jiwa

gila...


tapi aku harus sadar

disyukuri saja

yang penting pikiranku masih ada

hati dan jiwaku juga masih bekerja

masih bisa merasa

merasa menjadi manusia.

(Trenggalek, 4 Desember 2014)

Berikan Aku Pekerjaan

berikan aku pekerjaan

walau tak kau beri uang

setidaknya itu menambah pengetahuan

dan pasti meningkat pula pengalaman

tapi jika ada gaji berupa uang

itu bisa buat tambahan makan.

(Trenggalek, 5 Desember 2014)

Waktu yang Tak Lama

ada yang mempesona di luar sana

menahan mata untuk terus memandangnya

tak peduli suara orang yang berkuasa

kata-katanya sungguh tidak bermakna


lebih baik menatap yang di balik kaca jendela

ia indah menawan jiwa

walaupun ia hanya makhluk fana

ciptaan rabb yang maha kuasa

dan pasti jua kembali kepadanya

kita semua.


sekejap saja ia berada di sana

kini telah pergi entah ke mana

dan di dalam sini

masih dikuasai penguasa

penguasa yang tak memberikan asa

harapan untuk berpikir bebas dan merasa

menghilangkan penat yang semakin menyiksa


aku terpenjara

dan sekarang hanya bisa menunggu waktu

yang tak lama.

(Trenggalek, 5 Desember 2014)

Nafsu

mencoba bertahan dalam kesederhanaan

mengarungi hidup dengan kesahajaan

nafsu memang senantiasa datang

ia datang dengan sangat perlahan

hingga tak merasa telah dijerumuskan

terjebak ke dalam dunia kemewahan

pelan tapi pasti menghancurkan


tapi kau pasti mampu bertahan

sudah menjadi tugas agar nafsu ditahan

gunakan ia sesuai kebutuhan

dan janganlah berlebih-lebihan.

(Trenggalek, 6 Desember 2014)

Aku Bahagia

jika orang sudah cinta

dia tak peduli dengan derita

apalagi jika ia setia.


aku yakin

ia mampu mendampingi kekasihnya

dalam bahagia sukaria

maupun dalam duka nestapa.


aku tak ingin

wanita yang kucintai menderita

aku memilih jalan ini

sendiri sampai tuhan memberiku

cahaya.


dulu,

ada pandangan suka di dalam matanya,

ada tanda rindu dari lirikannya

dan kurasa,

ada cinta di dalam jiwanya

untukku.


namun inilah aku

dan aku bahagia dengan kehidupanku.

(Trenggalek, 6 Desember 2014)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun