Penguasa Tua Berjiwa Muda
sebuah kisah tentang seorang penguasa tua berjiwa muda
penguasa tua dengan kelihaian luar biasa
sebuah kelihaian untuk lepas dari kungkungan masa tua
bebas, tanpa batas dan tiada tertindas.
penguasa tua,
bebas merayap, menyesap gairah setiap wanita muda
hingga mereka terpedaya atau cuma pura-pura
agar sang penguasa senang meilhatnya
agar ia mendapat keuntungan darinya
sampai semua binasa pada akhirnya.
penguasa tua,
gelagatnya telah melampaui batas
bertindak seenaknya demi kepuasan nafsunya
sudah tiada lagi angan meninggikan bendera
yang penting manis madu direguknya
tak peduli yang di bawah berkata apa
asalkan rencananya berjalan tanpa hambatan.
penguasa tua,
bebas, tanpa batas dan tiada tertindas
malah dia akan siap menindas
menindas setiap emosi jiwa dan pikiran
yang berusaha lantang menyuarakan dan mengingatkan
kebiadaban perilaku yang memang tak pantas dilakukan
penguasa tua,
bersembunyi di balik kewibawaan dan kekuasaan
dari setiap pandangan, umpatan serta makian yang ditujukan
ia tetap terlihat bersih tanpa noda
tanpa noda bagi manusia yang tidak peka
tiada dosa bagi para penjilat penguasa.
wahai penguasa tua,
apakah nyonya tahu sepak terjangmu...?
(Trenggalek, 18 Mei 2014)
Â
Cinta atau Nafsu
terlalu banyak wanita menarik perhatian matamu,
menjalar, memasuki angan dan meracuni pikiranmu.
namun tiada satupun mampu menembus jantung hatimu,
membuatmu jatuh tersungkur dalam buaianÂ
cinta yang syahdu.
begitu banyak waktu telah berlalu.
entah berapa cinta tak sempat bersatu,
berapa lagi perasaan yang kemudian layu,
berapa lagi kasih dan sayang yang tak tertumpu.
segalanya musnah karena dibingkai hawa nafsu.
terbayang seorang wanita yang kini ada di depanku,
menghiasi hari-hariku dengan keindahanÂ
yang seolah tak pernah layu.
terbakar cemburu hatiku bila ia digoda seorang temanku.
marah perasaan jiwaku kala ia tak menghiraukanku.
lalu... inikah cinta atau nafsu?
(Trenggalek, Mei 2014)
Suka Ria Malam
kebersamaan dalam sukaria malam
berdendang, bercanda
dengan teman-teman tercinta.
melepas setiap beban hidup yang melanda
memecah gelak tawa
melepas kesunyian,
kalian yang ada di sana.
(Trenggalek, Mei 2014)
Apa Itu Mahasiswa
apakah itu mahasiswa
kesana kemari menyangklong tas
membawa buku dan berkas
yang seakan tiada guna
pikiran pun entah kemana.
apakah itu mahasiswa
apakah itu hanya sebuah nama
sebuah status untuk berbangga
dan memandang rendah pada selainnya
padahal ilmunya dalam jiwa tiada.
(Trenggalek, Mei 2014)
Keheningan Total
ketika suara tak bernyawa
di kala hening menyapa
berjuta riuh tak 'kan terasa
keramaian adalah kematian
hanya terdengar di telinga
tak membekas di dalam jiwa
hampa...
kesunyian adalah kebahagiaan
representasi kehidupan
kehidupan akal pikiran
pikiran yang hidup dalam kesendirian
namun mati
ketika mengikuti arus
arus keramaian
keheningan adalah seorang kawan
sahabat sejati dalam meresapi renungan
renungan tentang realitas kehidupan
kehidupan yang 'kan berujung pada kematian
hidup dan kemudian mati
sebuah alur yang tak terhindarkan
hingar bingar yang berakhir dengan kesepian
hilang tanpa sisa dalam kesunyian
(Trenggalek, Mei 2014)
Produk Bernama Kesepian
dia adalah produk kehidupan
bernama kesepian
dia dididik oleh kesendirian
dalam gejolak pikiran
dia tidak mau mengikuti keramaian
yang penuh kehampaan
kesunyian baginya merupakan tempat
paling nyaman
namun terkadang rasa nyaman
berubah menjadi kehampaan
tatkala kesendirian tak mampu
mengatasi gejolak pikiran
gejolak pikiran
yang bercampur dengan gundahnya
perasaan.
(Trenggalek, 19 Agustus 2014)
Penyendiri
aku ditinggal sendiri
lalu menjadi penyendiri
hidupku terbiasa dalam sunyi
dihiasi dengan indahnya sepi
aku adalah penyendiri
pelamun ulung yang tidak peduli
dan akhirnya aku dijauhi
tapi aku tetaplah aku begini
(Trenggalek, 23 Agustus 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H