Hadirnya thrifting ini diharap mampu menekan jumlah limbah yang dihasilkan dari industry fashion, dengan maraknya thrifting bisa mengurangi jumlah produksi kain karena banyak masyarakat yang akan membeli baju bekas.
Walaupun begitu, hadirnya thrifting juga memberi dampak buruk bagi negara dan juga masyarakat, walaupun secara tidak langsung thrifting bisa memberi dampak baik kepada lingkungan, namun itu bisa diharapkan jika pakaian thrif merupakan pakaian local bukan impor sehingga perputaran pakaian bekas akan terus terjadi walaupun berpindah orang yang memakai. Hal negatif dari adanya thrifting ini yaitu mengganggu pasar pakaian.Â
Dengan harga yang murah namun berkualitas dan trendy, hadirnya thrifting bisa membuat konsumen menjadi kompulsif. Selain itu, hadirnya thrifting ini juga merugikan pihak UMKM dan juga produk-produk local lainnya karena akan terjadi persaingan harga yang tidak seimbang. Kerugian dari hadirnya thrifting ini juga menimbulkan dampak bagi negara.Â
Kebanyakan impor thrift yang masuk terjadi secara illegal, dengan kata lain, baju bekas untuk thrift dimasukkan dengan cara diselundupkan dan tidak melewati bea cukai sehingga merugikan pendapatan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H